Miris, Pengamat Sebut Kemampuan Pohon Serap CO2 Terus Berkurang

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:11 WIB
loading...
Miris, Pengamat Sebut...
Kemampuan pohon dalam menyerap CO2 disebut ilmuwan terus berkurang dan harus diwaspadai. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A A A
JAKARTA - Masalah lingkungan saat ini menjadi isu penting di seluruh dunia. Bahkan, dikabarkan saat ini pohon sudah tidak mampu lagi menyerap CO2 atau karbondioksida yang diubah menjadi O2 atau oksigen.

Hal tersebut disampaikan Ivan S Jaya, seorang pengamat lingkungan hidup dalam cuitannya di X (Twitter). Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, ia menjelaskan bahwa kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan.

"Yes! Pepohonan yg harusnya menjadi "carbon sink" / tempat penyerapan karbon tidak berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Ivan dalam cuitannya.

Bahkan, Ivan mengatakan bahwa hal tersebut sudah ada studi sejak 4 tahun lalu yang menyebutkan kemampuan Amazon menjadi carbon sink sudah menurun. Bahkan, bisa jadi sumber karbon yang cukup berbahaya bagi manusia.

Ada beberapa hal yang disarankan oleh Ivan untuk memperbaiki lingkungan agar karbon yang saat ini tersebar di udara bisa tersaring dengan baik. Sehingga, semua orang bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Pertama, jangan buang sampah sembarangan. Kalau ada yang mau tebang pohon di sekitar kita untuk apapun alasannya, ditanyain dulu apa urgensinya? Pilih wakil rakyat dan pemimpin yang mulai prioritaskan isu lingkungan di program mereka," ujarnya.



Menurutnya, langkah tersebut tidak akan memberikan dampak secara langsung kepada kehidupan. Namun dalam jangka panjang, hal tersebut bisa memberikan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Ivan juga memperlihatkan kondisi Laut Atlantik yang semakin memprihatinkan. Bahkan, es disana diprediksi akan mencair pada periode 2034sampai2064.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)