Diyakini sebagai Tanda Akan Terjadi Bencana, Ribuan Ikan Terdampar di Pantai
Selasa, 09 Januari 2024 - 22:11 WIB
MANILA - Sekelompok ikan ditemukan terdampar di sebuah pantai di Filipina. Warga menganggapnya sebagai berkah dari Tuhan sementara yang lain khawatir bahwa itu adalah tanda akan terjadinya bencana alam.
Seperti dilansir dari Sanook, Selasa (9/1/2024), seorang pengguna Facebook, Diane Lawa Tagun memposting video kejadian yang tidak biasa pada hari Minggu.
Video tersebut memperlihatkan masyarakat Masiim di provinsi Sarangani di pulau Mindanao, Filipina selatan menemukan ikan berenang di darat dan mati di pantai.
Beberapa warga setempat mengatakan kepada wartawan, ikan yang ditangkap mencapai beberapa ton.
Sebelumnya, otoritas setempat di kota Hakodate di Hokkaido, Jepang menemukan puluhan ribu ikan sarden dan ikan buntal mati di sepanjang satu kilometer pantai.
Beberapa orang mengumpulkan ikan untuk dimakan atau dijual, namun pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk tidak memakan ikan tersebut.
Lebih lanjut, pemerintah Jepang juga melepaskan air reservoir limbah radioaktif Fukushima yang menyuarakan kekhawatiran masyarakat akan dampaknya terhadap kehidupan laut dan manusia.
Namun, pada tanggal 1 Januari, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda Prefektur Ishikawa di Semenanjung Noto, Jepang.
Seperti dilansir dari Sanook, Selasa (9/1/2024), seorang pengguna Facebook, Diane Lawa Tagun memposting video kejadian yang tidak biasa pada hari Minggu.
Video tersebut memperlihatkan masyarakat Masiim di provinsi Sarangani di pulau Mindanao, Filipina selatan menemukan ikan berenang di darat dan mati di pantai.
Beberapa warga setempat mengatakan kepada wartawan, ikan yang ditangkap mencapai beberapa ton.
Sebelumnya, otoritas setempat di kota Hakodate di Hokkaido, Jepang menemukan puluhan ribu ikan sarden dan ikan buntal mati di sepanjang satu kilometer pantai.
Beberapa orang mengumpulkan ikan untuk dimakan atau dijual, namun pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk tidak memakan ikan tersebut.
Lebih lanjut, pemerintah Jepang juga melepaskan air reservoir limbah radioaktif Fukushima yang menyuarakan kekhawatiran masyarakat akan dampaknya terhadap kehidupan laut dan manusia.
Namun, pada tanggal 1 Januari, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda Prefektur Ishikawa di Semenanjung Noto, Jepang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda