25 Ribu Benda Bersejarah dari Era Awal Islam Ditemukan di Jeddah
Jum'at, 09 Februari 2024 - 22:00 WIB
JAKARTA - 25 ribu fragmen artefak yang berasal dari abad pertama dan kedua Hijriah atau abad ke-7 dan 8 Masehi, ditemukan di Jeddah, Arab Saudi.
Penemuan ini merupakan hasil kerja keras para peneliti yang tergabung dalam Program Distrik Bersejarah Jeddah dan Komisi Warisan sejak Januari 2020 dengan studi eksplorasi dan survei geofisika. Program ini bertujuan mengungkap signifikansi sejarah dari empat lokasi kunci. Yaitu masjid Utsman bin Affan , Al-Shona, segmen Tembok Utara, dan Al-Kidwah. Upaya arkeologis ini berada dalam lingkup Program Distrik Bersejarah Jeddah.
Penemuan arkeologis diumumkan sebagai bagian dari Proyek Revitalisasi Jeddah Bersejarah, yang diinisiasi oleh Putra Mahkota Arab Saudi. Proyek ini bertujuan untuk menjaga peninggalan arkeologi dan situs-situs bersejarah nasional, mengungkap sejarah Kerajaan, dan mempromosikan Jeddah Bersejarah sebagai tujuan budaya dan wisata, sejalan dengan Visi Saudi 2030.
Dilansir dari The Nation, Jumat (9/2/2024), survei arkeologis dan penggalian menghasilkan temuan signifikan. Yaitu 11.405 pecahan tembikar dengan berat 293 kg, 11.360 tulang hewan dengan berat 107 kg, 1.730 cangkang dengan berat 32 kg, 685 bahan bangunan dengan berat 87 kg, 187 artefak kaca dengan berat 5 kg, dan 71 artefak logam dengan berat 7 kg. Berat gabungan temuan arkeologis ini adalah 531 kg.
Temuan ini merupakan kontribusi berharga bagi kerajaan Arab Saudi. Penyelidikan arkeologi di Masjid Utsman bin Affan mengungkap artefak yang berasal dari abad pertama dan kedua Hijriah dan meliputi berbagai periode sejarah yang berbeda, terutama, tiang-tiang eboni yang ditemukan di dekat Mihrab. Temuan ini kemudian dianalisis dan dilacak kembali ke Pulau Ceylon (sekarang Sri Lanka) di Samudera Hindia, yang menyoroti hubungan perdagangan yang luas dari Jeddah Bersejarah.
Penggalian di situs yang sama juga mengungkapkan koleksi wadah keramik dan pecahan, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa potongan dibuat di provinsi Tiongkok Jiangxi dan berasal dari abad ke-16 hingga ke-19 Masehi. Sementara pecahan tembikar yang lebih tua berasal dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Situs arkeologi di Al-Shona, yang berasal setidaknya dari abad ke-19 Masehi, telah menghasilkan banyak pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan China , yang berasal dari abad ke-19 hingga ke-20 Masehi. Penggalian di Al-Kidwah (Bab Makkah atau gerbang Makkah) mengungkapkan bagian-bagian dari Parit Timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-18 Masehi.
Penemuan ini merupakan hasil kerja keras para peneliti yang tergabung dalam Program Distrik Bersejarah Jeddah dan Komisi Warisan sejak Januari 2020 dengan studi eksplorasi dan survei geofisika. Program ini bertujuan mengungkap signifikansi sejarah dari empat lokasi kunci. Yaitu masjid Utsman bin Affan , Al-Shona, segmen Tembok Utara, dan Al-Kidwah. Upaya arkeologis ini berada dalam lingkup Program Distrik Bersejarah Jeddah.
Penemuan arkeologis diumumkan sebagai bagian dari Proyek Revitalisasi Jeddah Bersejarah, yang diinisiasi oleh Putra Mahkota Arab Saudi. Proyek ini bertujuan untuk menjaga peninggalan arkeologi dan situs-situs bersejarah nasional, mengungkap sejarah Kerajaan, dan mempromosikan Jeddah Bersejarah sebagai tujuan budaya dan wisata, sejalan dengan Visi Saudi 2030.
Dilansir dari The Nation, Jumat (9/2/2024), survei arkeologis dan penggalian menghasilkan temuan signifikan. Yaitu 11.405 pecahan tembikar dengan berat 293 kg, 11.360 tulang hewan dengan berat 107 kg, 1.730 cangkang dengan berat 32 kg, 685 bahan bangunan dengan berat 87 kg, 187 artefak kaca dengan berat 5 kg, dan 71 artefak logam dengan berat 7 kg. Berat gabungan temuan arkeologis ini adalah 531 kg.
Temuan ini merupakan kontribusi berharga bagi kerajaan Arab Saudi. Penyelidikan arkeologi di Masjid Utsman bin Affan mengungkap artefak yang berasal dari abad pertama dan kedua Hijriah dan meliputi berbagai periode sejarah yang berbeda, terutama, tiang-tiang eboni yang ditemukan di dekat Mihrab. Temuan ini kemudian dianalisis dan dilacak kembali ke Pulau Ceylon (sekarang Sri Lanka) di Samudera Hindia, yang menyoroti hubungan perdagangan yang luas dari Jeddah Bersejarah.
Penggalian di situs yang sama juga mengungkapkan koleksi wadah keramik dan pecahan, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa potongan dibuat di provinsi Tiongkok Jiangxi dan berasal dari abad ke-16 hingga ke-19 Masehi. Sementara pecahan tembikar yang lebih tua berasal dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Situs arkeologi di Al-Shona, yang berasal setidaknya dari abad ke-19 Masehi, telah menghasilkan banyak pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan China , yang berasal dari abad ke-19 hingga ke-20 Masehi. Penggalian di Al-Kidwah (Bab Makkah atau gerbang Makkah) mengungkapkan bagian-bagian dari Parit Timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-18 Masehi.
tulis komentar anda