Shoebill Burung Raksasa Pemakan Buaya Penguasa Perairan Afrika
Minggu, 03 Maret 2024 - 14:26 WIB
CAPE TOWN - Sebagian besar orang mungkin masih asing dengan burung Shoebill. Ini merupakan burung berukuran raksasa dengan tampang seperti burung purba yang hobi memakan buaya yang berasal dari wilayah Afrika.
Ya, Shoebill diketahui hidup di rawa-rawa dan gemar memangsa anakan buaya. Tingginya yang mencapai 1,5 meter dan dilengkapi dengan paruh yang tajam sepanjang 0,3 meter menjadikannya predator yang mengerikan.
Melansir dari Live Science, Minggu (3/3/2024), Shoebill merupakan burung penyergap yang sangat kuat. Kakinya yang panjang dan kurus menjadikannya predator andal yang berdiri diam sebelum menerjang ke depan untuk menangkap mangsa.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of African Ornithology menemukan bahwa ikan lele adalah mangsa paling umum Shoebill, yaitu sekitar 71% dari makanannya.
Namun, burung shoebill juga diketahui memangsa belut, ular, dan bahkan bayi buaya.
Shoebill kebanyakan hidup menyendiri, namun pasangan yang berkembang biak bersifat monogami dan bertelur hingga tiga butir dalam satu sarang. namun, karena persaingan antar saudara kandung, biasanya hanya satu yang bertahan hingga dewasa.
Ini biasanya adalah anak sulung yang lebih besar, yang akan bersaing dengan saudara kandungnya untuk mendapatkan makanan, atau membunuh mereka. Anakan kedua dan ketiga biasanya hanya sebagai cadangan saja.
Perilaku ini terekam dalam klip dari serial BBC David Attenborough "Africa", yang memperlihatkan anak Shoebill yang lebih tua menggigit adiknya. Dan ketika induknya kembali ke sarang, ia tidak memberikan perawatan kepada anak-anaknya yang lebih kecil.
Shoebill sendiri adalah satu-satunya anggota genus Balaeniceps dan keluarga besar Balaenicipitidae, dengan kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah burung pelikan.
Nenek moyangnya dari ordo Pelecaniformes muncul pada akhir zaman Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun lalu). Saat ini Shoebill hanya tersisa antara 5.000 hingga 8.000 ekor saja di alam liar.
Ya, Shoebill diketahui hidup di rawa-rawa dan gemar memangsa anakan buaya. Tingginya yang mencapai 1,5 meter dan dilengkapi dengan paruh yang tajam sepanjang 0,3 meter menjadikannya predator yang mengerikan.
Melansir dari Live Science, Minggu (3/3/2024), Shoebill merupakan burung penyergap yang sangat kuat. Kakinya yang panjang dan kurus menjadikannya predator andal yang berdiri diam sebelum menerjang ke depan untuk menangkap mangsa.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of African Ornithology menemukan bahwa ikan lele adalah mangsa paling umum Shoebill, yaitu sekitar 71% dari makanannya.
Namun, burung shoebill juga diketahui memangsa belut, ular, dan bahkan bayi buaya.
Shoebill kebanyakan hidup menyendiri, namun pasangan yang berkembang biak bersifat monogami dan bertelur hingga tiga butir dalam satu sarang. namun, karena persaingan antar saudara kandung, biasanya hanya satu yang bertahan hingga dewasa.
Ini biasanya adalah anak sulung yang lebih besar, yang akan bersaing dengan saudara kandungnya untuk mendapatkan makanan, atau membunuh mereka. Anakan kedua dan ketiga biasanya hanya sebagai cadangan saja.
Perilaku ini terekam dalam klip dari serial BBC David Attenborough "Africa", yang memperlihatkan anak Shoebill yang lebih tua menggigit adiknya. Dan ketika induknya kembali ke sarang, ia tidak memberikan perawatan kepada anak-anaknya yang lebih kecil.
Shoebill sendiri adalah satu-satunya anggota genus Balaeniceps dan keluarga besar Balaenicipitidae, dengan kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah burung pelikan.
Nenek moyangnya dari ordo Pelecaniformes muncul pada akhir zaman Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun lalu). Saat ini Shoebill hanya tersisa antara 5.000 hingga 8.000 ekor saja di alam liar.
(wbs)
tulis komentar anda