Mengenal Awan Vakum, Fenomena Mirip Lubang UFO di Langit
Rabu, 06 Maret 2024 - 07:37 WIB
Saat kristal-kristal es jatuh, mereka muncul sebagai jejak-jejak presipitasi yang dianggap ethereal yang disebut virga. Jejak-jejak ini tidak pernah mencapai tanah, lebih menambah misteri awan tersebut.
Para peneliti UCAR bermitra dengan NASA's Langley Research Center dan lembaga-lembaga lain untuk lebih mendalami mekanika pembentukan awan cavum .
Berbeda dengan studi sebelumnya, tim menggunakan kombinasi data penerbangan pesawat, observasi satelit, dan model cuaca untuk menjelaskan bagaimana awan-awan ini terbentuk dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi panjangnya.
Sudut di mana pesawat melintasi awan mengatur bentuk "lubang" yang dihasilkan. Sudut tajam menghasilkan cavum yang lebih kecil dan bulat, sementara sudut yang lebih dangkal menghasilkan "awan terowongan" yang memanjang dengan jejak-jejak virga yang luas.
Para peneliti mengidentifikasi variabel tambahan yang memengaruhi panjang awan-awan ini. Faktor-faktor ini meliputi ketebalan lapisan awan, suhu udara, dan shear angin horizontal. Menariknya, analisis tim mengungkapkan awan-awan cavum dan terowongan dapat dihasilkan dari berbagai macam pesawat. Termasuk jet penumpang besar, jet regional, jet pribadi, jet militer, dan turboprop.
Kondisi atmosfer di atas Bandara Internasional Miami mendukung pembentukan awan cavum, berkat lebih dari 1.000 penerbangan yang tiba setiap hari. Pesawat-pesawat ini mengubah langit di atas Teluk Meksiko menjadi kanvas seni yang selalu berubah dan mengagumkan.
Baca Juga
Penyelidikan pembentukan awan
Para peneliti UCAR bermitra dengan NASA's Langley Research Center dan lembaga-lembaga lain untuk lebih mendalami mekanika pembentukan awan cavum .
Berbeda dengan studi sebelumnya, tim menggunakan kombinasi data penerbangan pesawat, observasi satelit, dan model cuaca untuk menjelaskan bagaimana awan-awan ini terbentuk dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi panjangnya.
Sudut di mana pesawat melintasi awan mengatur bentuk "lubang" yang dihasilkan. Sudut tajam menghasilkan cavum yang lebih kecil dan bulat, sementara sudut yang lebih dangkal menghasilkan "awan terowongan" yang memanjang dengan jejak-jejak virga yang luas.
Para peneliti mengidentifikasi variabel tambahan yang memengaruhi panjang awan-awan ini. Faktor-faktor ini meliputi ketebalan lapisan awan, suhu udara, dan shear angin horizontal. Menariknya, analisis tim mengungkapkan awan-awan cavum dan terowongan dapat dihasilkan dari berbagai macam pesawat. Termasuk jet penumpang besar, jet regional, jet pribadi, jet militer, dan turboprop.
Kondisi atmosfer di atas Bandara Internasional Miami mendukung pembentukan awan cavum, berkat lebih dari 1.000 penerbangan yang tiba setiap hari. Pesawat-pesawat ini mengubah langit di atas Teluk Meksiko menjadi kanvas seni yang selalu berubah dan mengagumkan.
(msf)
tulis komentar anda