Startup dengan Valuasi Rp23 T Ingin Hidupkan Lagi Mamut
Sabtu, 09 Maret 2024 - 18:58 WIB
NEW YORK - Startup dengan valuasi USD1,5 miliar (Rp23 triliun) bernama Colossal Biosciences berancana menghidupkan kembali mamut berbulu. Startup tersebut mengaku telah menciptakan sel gajah yang dapat diprogram ulang untuk membuat sel lain.
Proyek ini dipimpin oleh George Church, seorang profesor genetika Harvard. Kemajuan terhadap penelitian mereka dianggap penting, karena dapat membuka beberapa bidang riset, termasuk cara membuat bahan dasar untuk bayi mamut, demikian disebutkan Ben Lamm, salah satu pendiri dan CEO Colossal Biosciences, dalam sebuah pernyataan.
Harapan mereka adalah untuk mendukung keanekaragaman hayati dengan menghidupkan kembali spesies yang telah lama punah. Juga, membantu spesies di ambang kepunahan bertahan dari perubahan ekstrim seperti krisis iklim.
Perusahaan tersebut memang memiliki rencana besar. Jadi, tidak hanya mamut, mereka juga ingin menghidupkan kembali burung dodo. “Setiap langkah membawa kami lebih dekat ke tujuan jangka panjang untuk menghidupkan kembali spesies ikonik ini," kata Lamm.
Colossal Biosciences berpikir dapat menciptakan makhluk hasil edit gen mirip mamut melalui IVF pada 2028. Teknologi tersebut juga dapat membantu gajah hidup, yang terkenal sulit dipelajari di laboratorium, kata perusahaan itu.
“Gajah adalah hewan yang 'paling sulit untuk diprogram ulang'. Tetapi belajar bagaimana melakukannya tetap akan membantu banyak penelitian lainnya,
terutama pada spesies yang terancam punah," kata George Church, salah satu pendiri Colossal dan ahli genetika Harvard.
Sel induk muncul secara alami di dalam tubuh. Sel-sel ini istimewa karena dapat berevolusi menjadi hampir semua jenis sel – tulang, rambut, kulit, organ – asalkan diberi perintah.
Untuk memprogram sel-sel tersebut, tubuh merendamnya dalam campuran kompleks bahan kimia yang mengarahkannya menuju bentuk akhirnya. Proses ini disebut diferensiasi.
Proyek ini dipimpin oleh George Church, seorang profesor genetika Harvard. Kemajuan terhadap penelitian mereka dianggap penting, karena dapat membuka beberapa bidang riset, termasuk cara membuat bahan dasar untuk bayi mamut, demikian disebutkan Ben Lamm, salah satu pendiri dan CEO Colossal Biosciences, dalam sebuah pernyataan.
Harapan mereka adalah untuk mendukung keanekaragaman hayati dengan menghidupkan kembali spesies yang telah lama punah. Juga, membantu spesies di ambang kepunahan bertahan dari perubahan ekstrim seperti krisis iklim.
Perusahaan tersebut memang memiliki rencana besar. Jadi, tidak hanya mamut, mereka juga ingin menghidupkan kembali burung dodo. “Setiap langkah membawa kami lebih dekat ke tujuan jangka panjang untuk menghidupkan kembali spesies ikonik ini," kata Lamm.
Colossal Biosciences berpikir dapat menciptakan makhluk hasil edit gen mirip mamut melalui IVF pada 2028. Teknologi tersebut juga dapat membantu gajah hidup, yang terkenal sulit dipelajari di laboratorium, kata perusahaan itu.
“Gajah adalah hewan yang 'paling sulit untuk diprogram ulang'. Tetapi belajar bagaimana melakukannya tetap akan membantu banyak penelitian lainnya,
terutama pada spesies yang terancam punah," kata George Church, salah satu pendiri Colossal dan ahli genetika Harvard.
Sel induk muncul secara alami di dalam tubuh. Sel-sel ini istimewa karena dapat berevolusi menjadi hampir semua jenis sel – tulang, rambut, kulit, organ – asalkan diberi perintah.
Untuk memprogram sel-sel tersebut, tubuh merendamnya dalam campuran kompleks bahan kimia yang mengarahkannya menuju bentuk akhirnya. Proses ini disebut diferensiasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda