Letusan Gunung Berapi Toba Ungkap Misteri Evolusi Manusia

Jum'at, 22 Maret 2024 - 10:57 WIB
Hal ini melahirkan teori bencana Toba, yang menyatakan bahwa kondisi pasca letusan gunung berapi ini mampu mereduksi populasi manusia menjadi kurang dari 10.000 jiwa, menciptakan hambatan genetik.

Teori ini masih diperdebatkan, dengan beberapa pihak berpendapat bahwa dampak iklimnya lebih kecil dan waktu kemacetan populasi tidak tepat.

Profesor Curtis Marean dari Arizona State University menghubungkan kedua misteri tersebut berdasarkan penggalian di Tanduk Afrika, khususnya di Shinfa-Metema 1 di barat laut Ethiopia. Marean dan timnya menemukan pecahan kaca vulkanik kecil (cryptotephra) di situs tempat tinggal manusia, dan pendudukan situs tersebut berlanjut setelah lapisan tempat partikel ditemukan diendapkan.

"Penelitian ini mengkonfirmasi hasil dari Pinnacle Point di Afrika Selatan - letusan Toba mungkin telah mengubah lingkungan di Afrika, namun masyarakat beradaptasi dan bertahan dari perubahan lingkungan akibat letusan tersebut," kata Marean seperti dilansir dari IFL Science, Jumat (22/3/2024).

Situs Shinfa-Metema 1 mungkin memiliki implikasi yang lebih dalam, menurut Marean dan timnya. Penjelasan standar tentang ekspansi manusia modern, spesies Homo lain, dan bahkan mamalia besar lainnya ke luar Afrika adalah bahwa mereka mengikuti "koridor hijau" selama periode basah yang mengubah wilayah terlarang seperti Gurun Sinai menjadi padang rumput.

Letusan Toba, meskipun dahsyat, mungkin bukan akhir bagi umat manusia. Bukti dari Ethiopia menunjukkan bahwa manusia beradaptasi dan bahkan mungkin memanfaatkan perubahan lingkungan pasca letusan. Hal ini membuka kemungkinan baru dalam memahami evolusi dan migrasi manusia.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak Toba secara pasti dan bagaimana hal itu memengaruhi perjalanan spesies kita.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More