Mengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya di Indonesia
Sabtu, 23 Maret 2024 - 09:00 WIB
JAKARTA - Mendengar istilah equinox, sebagian orang mungkin masih tampak asing. Fenomena ini biasa dikenali sebagai peristiwa alamiah yang terjadi ketika matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa.
Fenomena equinox ini dikatakan membuat matahari bersinar lebih terik, sehingga suhunya pun terasa meningkat. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah mengimbau masyarakat agar mewaspadai perubahan suhu dan menjaga daya tahan tubuhnya.
Lantas, apa itu sebenarnya fenomena equinox yang tengah melanda Indonesia? Simak ulasannya berikut untuk mengetahuinya lebih jauh.
Sementara menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata 'equinox' sendiri berasal dari bahasa Latin, 'aequus' yang berarti sama, serta 'nox' yang dimaknai malam. Pengertian tersebut merujuk pada durasi waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.
Mengutip laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Drs. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc., selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyebut bahwa equinox ini adalah fenomena astronomi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa. Adapun peristiwa semacam ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21 Maret dan 23 September.
Dampak Equinox di Indonesia
Mengutip laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat equinox terjadi, posisi Matahari tepat berada di garis ekuator atau di posisi zero latitude (garis lintang 0ยบ). Pada salah satu dampaknya, fenomena ini bisa membuat intensitas sinar matahari jadi lebih besar ketika tengah hari, sehingga dapat terjadi peningkatan suhu, terlebih di wilayah garis khatulistiwa.
Selain itu, fenomena equinox juga membuat durasi waktu siang dan malam hampir terbagi sama rata, yaitu 12 jam. Tak hanya di Indonesia, namun seluruh dunia.
Ketika equinox berlangsung, jarak matahari dengan bumi cukup dekat, sehingga berpotensi wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan pancaran yang maksimum. Kendati begitu, BMKG menyebut bahwa fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu secara ekstrem.
Lebih jauh, equinox bukanlah fenomena berbahaya seperti HeatWave yang mengakibatkan peningkatan suhu ekstrem dan bertahan lama. Selain itu, equinox ini juga tidak berdampak pada jalannya musim di Indonesia.
Demikianlah ulasan mengenai pengertian dan dampak dari fenomena equinox. Semoga bermanfaat dan dapat menambahwawasanAnda.
Fenomena equinox ini dikatakan membuat matahari bersinar lebih terik, sehingga suhunya pun terasa meningkat. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah mengimbau masyarakat agar mewaspadai perubahan suhu dan menjaga daya tahan tubuhnya.
Lantas, apa itu sebenarnya fenomena equinox yang tengah melanda Indonesia? Simak ulasannya berikut untuk mengetahuinya lebih jauh.
Apa itu Fenomena Equinox?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), equinox merupakan sebuah kondisi saat matahari melewati ekuator sehingga siang dan malam di lokasi yang berada pada titik 0 derajat sama panjangnya.Sementara menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata 'equinox' sendiri berasal dari bahasa Latin, 'aequus' yang berarti sama, serta 'nox' yang dimaknai malam. Pengertian tersebut merujuk pada durasi waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.
Mengutip laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Drs. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc., selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyebut bahwa equinox ini adalah fenomena astronomi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa. Adapun peristiwa semacam ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21 Maret dan 23 September.
Dampak Equinox di Indonesia
Mengutip laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat equinox terjadi, posisi Matahari tepat berada di garis ekuator atau di posisi zero latitude (garis lintang 0ยบ). Pada salah satu dampaknya, fenomena ini bisa membuat intensitas sinar matahari jadi lebih besar ketika tengah hari, sehingga dapat terjadi peningkatan suhu, terlebih di wilayah garis khatulistiwa.Selain itu, fenomena equinox juga membuat durasi waktu siang dan malam hampir terbagi sama rata, yaitu 12 jam. Tak hanya di Indonesia, namun seluruh dunia.
Ketika equinox berlangsung, jarak matahari dengan bumi cukup dekat, sehingga berpotensi wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan pancaran yang maksimum. Kendati begitu, BMKG menyebut bahwa fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu secara ekstrem.
Lebih jauh, equinox bukanlah fenomena berbahaya seperti HeatWave yang mengakibatkan peningkatan suhu ekstrem dan bertahan lama. Selain itu, equinox ini juga tidak berdampak pada jalannya musim di Indonesia.
Demikianlah ulasan mengenai pengertian dan dampak dari fenomena equinox. Semoga bermanfaat dan dapat menambahwawasanAnda.
(dan)
tulis komentar anda