NASA Umumkan Matahari Mencapai Puncak Siklus Terpanasnya
loading...
A
A
A
NEW YORK - Matahari terdeteksi sedang mencapai puncak siklus terpanasnya mulai Kamis (17/10/2024) hingga beberapa bulan ke depan.
NASA, National Oceanic and Atmospheric Agency (NOAA), serta Solar Cycle Prediction Panel atau Panel Prediksi Siklus Matahari mengumumkan Matahari telah mencapai periode maksimum mataharinya.
Hal ini disampaikan melalui telekonferensi dengan wartawan pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Siklus matahari adalah siklus alami Matahari saat transisi antara aktivitas rendah dan tinggi. Kira-kira setiap 11 tahun, pada puncak siklus matahari, kutub magnet matahari terbalik di bumi seperti Kutub Utara dan Selatan bertukar tempat setiap dekade dan matahari bertransisi dari lamban menjadi aktif.
Selama bagian paling aktif dari siklus, yang dikenal sebagai maksimum matahari, dapat melepaskan ledakan cahaya, energi, dan radiasi matahari yang sangat besar – yang semuanya menciptakan kondisi yang dikenal sebagai cuaca luar angkasa.
Cuaca luar angkasa dapat memengaruhi satelit dan astronot di luar angkasa, serta sistem komunikasi – seperti radio dan GPS – dan jaringan listrik di Bumi.
Saat Matahari paling aktif, peristiwa cuaca luar angkasa menjadi lebih sering.
Aktivitas matahari, seperti badai pada Mei 2024, telah menyebabkan peningkatan visibilitas aurora dan dampaknya pada satelit dan infrastruktur dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam video yang ditampilkan memperlihatkan gambar Observatorium Dinamika Surya NASA (NASA’s Solar Dynamics Observatory) menyoroti penampakan Matahari pada minimum matahari.
NASA, National Oceanic and Atmospheric Agency (NOAA), serta Solar Cycle Prediction Panel atau Panel Prediksi Siklus Matahari mengumumkan Matahari telah mencapai periode maksimum mataharinya.
Hal ini disampaikan melalui telekonferensi dengan wartawan pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Siklus matahari adalah siklus alami Matahari saat transisi antara aktivitas rendah dan tinggi. Kira-kira setiap 11 tahun, pada puncak siklus matahari, kutub magnet matahari terbalik di bumi seperti Kutub Utara dan Selatan bertukar tempat setiap dekade dan matahari bertransisi dari lamban menjadi aktif.
Selama bagian paling aktif dari siklus, yang dikenal sebagai maksimum matahari, dapat melepaskan ledakan cahaya, energi, dan radiasi matahari yang sangat besar – yang semuanya menciptakan kondisi yang dikenal sebagai cuaca luar angkasa.
Cuaca luar angkasa dapat memengaruhi satelit dan astronot di luar angkasa, serta sistem komunikasi – seperti radio dan GPS – dan jaringan listrik di Bumi.
Saat Matahari paling aktif, peristiwa cuaca luar angkasa menjadi lebih sering.
Aktivitas matahari, seperti badai pada Mei 2024, telah menyebabkan peningkatan visibilitas aurora dan dampaknya pada satelit dan infrastruktur dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam video yang ditampilkan memperlihatkan gambar Observatorium Dinamika Surya NASA (NASA’s Solar Dynamics Observatory) menyoroti penampakan Matahari pada minimum matahari.