Peneliti Sebut Ada Indikasi Obat Kucing Sembuhkan Pasien COVID-19

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 23:27 WIB
Para peneliti mengindikasikan obat virus Corona pada kucing bisa digunakan sebagai pengobatan pada manusia penderita atau pasien COVID-19. Foto/Ist
JAKARTA - Dua obat eksperimental untuk kucing berpotensi membantu mengobati manusia yang terinfeksi COVID-19 , Science News melaporkan.

Jenis virus Corona yang hanya menginfeksi kucing dapat menyebabkan "feline enteric coronavirus" (FeCV), infeksi yang memengaruhi saluran pencernaan dan jarang menimbulkan gejala apa pun, menurut Cornell University College of Veterinary Medicine. (Baca juga: CDC AS Larang Masyarakat Kenakan Masker Berventilasi )

Namun, pada 1 dari 10 kucing yang terinfeksi, virus bermutasi setelah menginfeksi hewan dengan cara yang memungkinkannya menyusup ke sel kekebalan tertentu, menyebar ke seluruh tubuh dan memicu peradangan parah. Pada tahap ini, infeksi disebut "virus peritonitis infeksi kucing" (FIPV) dan biasanya berakibat fatal jika tidak diobati.



Dua obat eksperimental telah dirancang untuk mengobati kucing dengan FIPV, meskipun tidak ada yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), otoritas yang memeriksa obat hewan dan manusia sebelum memasuki pasar. Meskipun demikian, penelitian awal mengisyaratkan bahwa kedua obat tersebut dapat digunakan untuk membunuh virus Corona pada manusia, termasuk SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

"Fakta bahwa obat ini telah dikembangkan dan terbukti berhasil dalam mengobati peritonitis infeksius kucing, itu benar-benar pertanda baik," kata Ahli Biokimia, Joanne Lemieux, kepada Science News tentang salah satu obat, yang disebut GC376.

Obat kedua, yang disebut GS-441524, juga telah ditemukan sangat efektif dalam menyembuhkan kucing dengan peritonitis menular kucing, dan biasanya tanpa bentuk pengobatan lain, kata Niels Pedersen, seorang dokter hewan yang mempelajari feline virus Corona di University of California.

Kedua obat ini bekerja dengan mencegah virus Corona kucing bereplikasi di sel kucing. Itu juga dapat mengganggu cara SARS-CoV-2 bereplikasi dalam sel manusia.

GC376, misalnya, menggoyangkan enzim kunci yang disebut protease "M" yang diandalkan oleh feline virus Corona untuk membantu membuat salinan materi genetiknya, yang dikenal sebagai RNA. Saat bereplikasi, virus membangun untaian panjang protein yang kemudian dipotong oleh protease M, untuk memisahkan setiap protein individu dari protein berikutnya dalam rantai.

Protein individu kemudian berkumpul untuk membuat salinan baru dari virus Corona. Jadi jika protease M rusak, virus Corona pada kucing tidak dapat bereplikasi dan terus membuat kucing sakit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More