Kehebatan Joker-10, Drone Unik Rusia yang Bisa Hibernasi
Sabtu, 30 Maret 2024 - 10:01 WIB
JAKARTA - Rusia memiliki senjata baru yaitu drone Joker-10 yang memiliki kemampuan khusus "berhibernasi". Kehebatan drone kamikaze FPV ini tak terbantahkan hingga menjadi momok bagi pasukan Ukraina dan kendaraan tempur NATO di medan perang.
Drone Joker-10 memiliki kapasitas angkut hingga 5 kg, dan kecepatan terbang sekitar 100 km per jam saat terisi penuh, atau 200 Km per jam saat kosong. Drone ini memiliki fitur desain unik yang memungkinkannya untuk "berhibernasi" sambil menunggu hingga satu bulan sebelum diaktifkan dari jarak jauh.
"Drone kami dilengkapi dengan dua fitur vital. Yang pertama adalah unit hibernasi yang memungkinkan operator menghidupkan dan mematikan drone dari jarak jauh. Artinya, bukan hanya menyalakan dan mematikan motor, tetapi juga mematikan daya ke perangkat sepenuhnya. Pada dasarnya, ini seperti menarik baterai drone dari jarak jauh," kata Direktur Jenderal Dmitry Kuzyakin dilansir dari Sputnik, Sabtu (30/3/2024).
Kuzyakin menambahkan bahwa drone ini tahan terhadap hujan dan salju. "Drone ini bisa menunggu peluncuran hingga satu minggu di musim dingin, dan hingga satu bulan di musim panas," katanya.
Dalam mode hibernasi, drone Joker-10 dapat berkomunikasi dengan operator melalui cara pasif. "Ini pasif, praktis tidak ada emisi radio, dan oleh karena itu sangat sulit dideteksi selama hibernasi," katanya.
Kemampuan untuk membangunkan Joker-10 dari jarak jauh memungkinkan awak untuk menempatkan drone yang sedang "tidur" di daerah garis depan dan pergi, tanpa terdeteksi oleh unit pengumpulan intelijen elektronik Ukraina yang memburu operator drone Rusia. Ini berarti pada saat drone dihidupkan, operator sudah tidak terlihat lagi sehingga pihak lain tidak dapat menangkap emisi radio apa pun. Jika perlu, drone juga dapat diterbangkan ke area tunggu dan dimatikan dari jarak jauh.
Kelebihan kedua dari Joker-10 adalah sistem detonator elektroniknya. Sistem ini memungkinkan untuk menghancurkan diri sendiri dari jarak jauh sehingga mencegahnya jatuh ke tangan musuh.
"Sampai saat ini, musuh belum mendapatkan satu pun drone kami, karena detonator dijamin akan terpicu oleh pengatur waktu, atau benturan, atau perintah operator. Detonator juga akan meledak jika seseorang mencoba menghancurkannya atau memotong kabelnya," katanya.
Dua kehebatan Joker-10 di atas bukan isapan jempol belaka. Drone ini telah memaksa satu kompi, setara dengan 80-250 pejuang Ukraina menyerah. "Mungkin tidak ada yang bisa mengulang 'rekor' ini. Bukan Bradley, Humvee, atau bahkan Leopard 2, tetapi 60 tentara Angkatan Bersenjata Ukraina yang harus menyerah setelah melihat sendiri apa arti penggunaan massal drone FPV. Artinya, satu drone kecil 'menangkap' seluruh kompi pasukan Ukraina," kata Dmitry Kuzyakin.
Drone Joker-10 memiliki kapasitas angkut hingga 5 kg, dan kecepatan terbang sekitar 100 km per jam saat terisi penuh, atau 200 Km per jam saat kosong. Drone ini memiliki fitur desain unik yang memungkinkannya untuk "berhibernasi" sambil menunggu hingga satu bulan sebelum diaktifkan dari jarak jauh.
"Drone kami dilengkapi dengan dua fitur vital. Yang pertama adalah unit hibernasi yang memungkinkan operator menghidupkan dan mematikan drone dari jarak jauh. Artinya, bukan hanya menyalakan dan mematikan motor, tetapi juga mematikan daya ke perangkat sepenuhnya. Pada dasarnya, ini seperti menarik baterai drone dari jarak jauh," kata Direktur Jenderal Dmitry Kuzyakin dilansir dari Sputnik, Sabtu (30/3/2024).
Kuzyakin menambahkan bahwa drone ini tahan terhadap hujan dan salju. "Drone ini bisa menunggu peluncuran hingga satu minggu di musim dingin, dan hingga satu bulan di musim panas," katanya.
Dalam mode hibernasi, drone Joker-10 dapat berkomunikasi dengan operator melalui cara pasif. "Ini pasif, praktis tidak ada emisi radio, dan oleh karena itu sangat sulit dideteksi selama hibernasi," katanya.
Kemampuan untuk membangunkan Joker-10 dari jarak jauh memungkinkan awak untuk menempatkan drone yang sedang "tidur" di daerah garis depan dan pergi, tanpa terdeteksi oleh unit pengumpulan intelijen elektronik Ukraina yang memburu operator drone Rusia. Ini berarti pada saat drone dihidupkan, operator sudah tidak terlihat lagi sehingga pihak lain tidak dapat menangkap emisi radio apa pun. Jika perlu, drone juga dapat diterbangkan ke area tunggu dan dimatikan dari jarak jauh.
Kelebihan kedua dari Joker-10 adalah sistem detonator elektroniknya. Sistem ini memungkinkan untuk menghancurkan diri sendiri dari jarak jauh sehingga mencegahnya jatuh ke tangan musuh.
"Sampai saat ini, musuh belum mendapatkan satu pun drone kami, karena detonator dijamin akan terpicu oleh pengatur waktu, atau benturan, atau perintah operator. Detonator juga akan meledak jika seseorang mencoba menghancurkannya atau memotong kabelnya," katanya.
Dua kehebatan Joker-10 di atas bukan isapan jempol belaka. Drone ini telah memaksa satu kompi, setara dengan 80-250 pejuang Ukraina menyerah. "Mungkin tidak ada yang bisa mengulang 'rekor' ini. Bukan Bradley, Humvee, atau bahkan Leopard 2, tetapi 60 tentara Angkatan Bersenjata Ukraina yang harus menyerah setelah melihat sendiri apa arti penggunaan massal drone FPV. Artinya, satu drone kecil 'menangkap' seluruh kompi pasukan Ukraina," kata Dmitry Kuzyakin.
(msf)
tulis komentar anda