Kehebatan Groza, Senjata Baru Rusia Penakluk Drone Kamikaze FPV NATO

Jum'at, 08 Maret 2024 - 16:00 WIB
loading...
Kehebatan Groza, Senjata Baru Rusia Penakluk Drone Kamikaze FPV NATO
Groza.04.K diciptakan oleh para insinyur Perusahaan Riset dan Produksi Kvant yang berbasis di Novgorod. (Foto: Sputnik)
A A A
JAKARTA - Negara-negara anggota NATO secara bergelombang mengirim drone kamikaze first persons view (FPV) yang mematikan ke Ukraina untuk menghadapi Rusia. Namun, banyak drone ini yang berjatuhan di medan perang berkat Groza.04.K, sistem anti-drone portable andalan Rusia.

Groza.04.K diciptakan oleh para insinyur Perusahaan Riset dan Produksi Kvant yang berbasis di Novgorod. Sistem ini berbentuk kompak dan sangat portabel, sehingga cocok diterjunkan melawan drone FPV. Yaitu drone yang digunakan untuk serangan bunuh diri, misi pengeboman, rekognisi elektronik dan optoelektronik, serta umpan bagi sistem radar.

Dilansir dari Sputnik, Jumat (8/3/2024), Groza merupakan Bahasa Rusia yang berarti Badai. Produksi massal Groza.04.K dikabarkan telah dimulai, dengan raksasa pertahanan Rusia Rostec mengkonfirmasi pesanan pertama telah dikirimkan ke pasukan di garis depan.

Direktur Jenderal Kvant, Andrey Kondrashov, mengatakan perintah untuk merancang sistem anti-FPV portabel ditetapkan pada Agustus 2023. Segera setelah pekerjaan diselesaikan, sistem tersebut dibangun dan diserahkan ke Kementerian Pertahanan untuk diuji coba dalam operasi militer khusus pada musim gugur.



Rostec tidak menjelaskan tentang kemampuan Groza.04.K atau prinsip operasinya, tetapi mempublikasikan foto kotak plastik hitam berukuran kotak alat, menunjukkan bahwa kompleks tersebut cukup portabel untuk dibawa dalam kendaraan atau dengan berjalan kaki oleh prajurit.

Karena kemampuan Groza.04.K tidak diketahui, isi kotak hitam kecil Kvant hanya bisa ditebak. Yang diketahui adalah bahwa drone FPV memiliki beberapa titik lemah yang dapat dieksploitasi oleh insinyur radio-elektronika, dengan alat yang tersedia tergantung pada kondisi di mana mereka digunakan.

Namun, yang penting adalah mengetahui apa yang membuat drone FPV mematikan. Jenis pesawat tanpa awak ini memiliki jangkauan pendek antara 10-20 km, sangat mudah bermanuver, dan terbang dengan kecepatan tinggi pada ketinggian rendah.



Drone dioperasikan menggunakan sinyal analog, teknologi digunakan untuk siaran televisi abad ke-20. Hal itu membuatnya sulit bagi banyak sistem pengacau radio dan perang elektronik tradisional yang dirancang untuk melawan sistem senjata besar, mahal, dan multi-juta dolar seperti rudal, pesawat, dan helikopter yang beroperasi pada frekuensi militer, untuk menargetkan drone khusus ini. Biayanya sekitar USD500 per unit untuk varian FPV UAV buatan sendiri, sehingga menciptakan sistem peluru kendali atau senjata lainnya yang mahal untuk mencoba mengintersepnya menjadi sia-sia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2908 seconds (0.1#10.140)