Kehebatan Balon Mata-Mata Ukraina, Dilengkapi Bahan Peledak
Rabu, 24 April 2024 - 11:00 WIB
JAKARTA - Pertikaian antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut dengan beragam strategi. Kali ini, balon cuaca Ukraina ditengarai menjadi alat mata-mata militer Rusia.
Essanews melansir, Rabu (24/4/2024) laporan sumber-sumber Rusia melihat beberapa balon cuaca Ukraina modifikasi di wilayah udara mereka.Misinya diduga untuk pengintaian dan penyerangan. Lantaran baru-baru ini, Rusia menghalau beberapa obyek mencurigakan. Penampakan ini terjadi khususnya di wilayah Lipetsk, Kursk, dan Bryansk pada 15-16 April lalu.
Balon cuaca modifikasi pun memunculkan pertanyaan tentang sifat dan kemampuannya menyusup ke wilayah udara negara musuh. Alexander Bogomaz, gubernur wilayah Bryansk, menyebutkan melalui Telegram bahwa tiga balon Ukraina dicegat oleh pertahanan udara Rusia pada 16 April. Dia mencatat bahwa objek-objek ini tidak menimbulkan kerusakan material atau korban jiwa.
Defense Romania menyoroti bahwa Ukraina menggunakan balon cuaca secara berbeda. Balon ini biasanya digunakan untuk membawa instrumen pemantau cuaca ke ketinggian sekitar 37 kilometer untuk keperluan sipil.
Namun, balon Ukraina yang dimodifikasi dilengkapi dengan bahan peledak dan sistem kendali radio, memungkinkan mereka untuk dijatuhkan ke target tertentu dari ketinggian. Beberapa balon juga dilengkapi dengan sistem yang mampu merekam emisi radar dari sistem rudal anti-pesawat, bahkan dapat mendeteksi sistem pertahanan udara S-400 Rusia dari jarak sekitar 250 kilometer.
Selain itu, balon berukuran lebih kecil yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina Aerobavovna sering terlihat di medan perang. Perangkat ini digunakan untuk pengintaian, transmisi ulang sinyal, atau pengendalian drone. Biaya model paling sederhana sekitar Rp49 juta. Model ini dapat membawa muatan sekitar 5 kilogram dan beroperasi di ketinggian lebih dari 500 meter tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar, yang diperlukan untuk aerostat Aerobavovna yang lebih canggih.
Aerobavovna menyatakan bahwa aerostat paling dasar mereka tiga kali lebih murah daripada drone komersial, menawarkan alternatif yang ekonomis. Persiapan balon semacam itu melibatkan proses yang memakan waktu sekitar 15 menit dan tim yang terdiri dari 2-3 orang.
Balon ini dapat terbang selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Perlu dicatat, aerostat yang diisi helium tidak bertekanan dan secara bertahap kehilangan gas dan ketinggian. Oleh karena itu, jika terganggu, balon akan turun perlahan ke tanah, yang memakan waktu sekitar tiga jam, sehingga meminimalkan risiko kerusakan pada muatan yang dibawa.
Essanews melansir, Rabu (24/4/2024) laporan sumber-sumber Rusia melihat beberapa balon cuaca Ukraina modifikasi di wilayah udara mereka.Misinya diduga untuk pengintaian dan penyerangan. Lantaran baru-baru ini, Rusia menghalau beberapa obyek mencurigakan. Penampakan ini terjadi khususnya di wilayah Lipetsk, Kursk, dan Bryansk pada 15-16 April lalu.
Balon cuaca modifikasi pun memunculkan pertanyaan tentang sifat dan kemampuannya menyusup ke wilayah udara negara musuh. Alexander Bogomaz, gubernur wilayah Bryansk, menyebutkan melalui Telegram bahwa tiga balon Ukraina dicegat oleh pertahanan udara Rusia pada 16 April. Dia mencatat bahwa objek-objek ini tidak menimbulkan kerusakan material atau korban jiwa.
Balon Ukraina di Medan Perang
Defense Romania menyoroti bahwa Ukraina menggunakan balon cuaca secara berbeda. Balon ini biasanya digunakan untuk membawa instrumen pemantau cuaca ke ketinggian sekitar 37 kilometer untuk keperluan sipil.
Namun, balon Ukraina yang dimodifikasi dilengkapi dengan bahan peledak dan sistem kendali radio, memungkinkan mereka untuk dijatuhkan ke target tertentu dari ketinggian. Beberapa balon juga dilengkapi dengan sistem yang mampu merekam emisi radar dari sistem rudal anti-pesawat, bahkan dapat mendeteksi sistem pertahanan udara S-400 Rusia dari jarak sekitar 250 kilometer.
Selain itu, balon berukuran lebih kecil yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina Aerobavovna sering terlihat di medan perang. Perangkat ini digunakan untuk pengintaian, transmisi ulang sinyal, atau pengendalian drone. Biaya model paling sederhana sekitar Rp49 juta. Model ini dapat membawa muatan sekitar 5 kilogram dan beroperasi di ketinggian lebih dari 500 meter tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar, yang diperlukan untuk aerostat Aerobavovna yang lebih canggih.
Aerobavovna menyatakan bahwa aerostat paling dasar mereka tiga kali lebih murah daripada drone komersial, menawarkan alternatif yang ekonomis. Persiapan balon semacam itu melibatkan proses yang memakan waktu sekitar 15 menit dan tim yang terdiri dari 2-3 orang.
Balon ini dapat terbang selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Perlu dicatat, aerostat yang diisi helium tidak bertekanan dan secara bertahap kehilangan gas dan ketinggian. Oleh karena itu, jika terganggu, balon akan turun perlahan ke tanah, yang memakan waktu sekitar tiga jam, sehingga meminimalkan risiko kerusakan pada muatan yang dibawa.
(msf)
tulis komentar anda