AS Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Chloropicrin, Ini Kandungan Zat Berbahayanya
Kamis, 02 Mei 2024 - 22:03 WIB
MOSCOW - Hubungan Amerika Serikat (AS)-Rusia kembali tegang ketika Washington menuduh Moskow menggunakan senjata kimia terhadap pasukan militer Ukraina sehingga melanggar Konvensi Senjata Kimia (CWC).
Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu mengklaim bahwa metode peperangan di Kiev menggunakan bahan pengendali kerusuhan (gas air mata) selain bahan kimia, chloropicrin.
“Itu bukan insiden yang terisolasi dan mungkin dimotivasi oleh tujuan militer Rusia untuk mengusir musuh dari benteng mereka dan mencapai kemenangan taktis di medan perang,” jelas departemen tersebut seperti dilansir dari The New York Times.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, kloropikrin, yang digunakan sebagai senjata perang dan pestisida, sangat beracun dan menimbulkan risiko kesehatan bagi individu jika terhirup.
Laporan tersebut dipublikasikan, sekitar seminggu setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang mengenai pendanaan baru bagi Ukraina untuk menangkis serangan Rusia yang semakin meningkat terhadap negara tersebut.
Pengungkapan ini terjadi pada hari yang sama ketika Departemen Keuangan AS mengumumkan serangkaian sanksi baru yang keras yang menargetkan hampir 300 entitas di Moskow, Tiongkok, dan negara-negara lain yang diduga mendukung kampanye militer di Kiev yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Awal pekan lalu, Kremlin dengan keras mengkritik kemunafikan Washington karena menolak penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan brutal yang dilakukan oleh sekutu kuatnya, Israel, di Jalur Gaza.
Chloropicrin, juga dikenal sebagai trikloronitrometan, adalah zat kimia organik dengan rumus Cl3CNO2. Ini adalah cairan kuning kehijauan dengan bau menyengat yang tajam. Chloropicrin adalah agen perang kimia yang dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu mengklaim bahwa metode peperangan di Kiev menggunakan bahan pengendali kerusuhan (gas air mata) selain bahan kimia, chloropicrin.
“Itu bukan insiden yang terisolasi dan mungkin dimotivasi oleh tujuan militer Rusia untuk mengusir musuh dari benteng mereka dan mencapai kemenangan taktis di medan perang,” jelas departemen tersebut seperti dilansir dari The New York Times.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, kloropikrin, yang digunakan sebagai senjata perang dan pestisida, sangat beracun dan menimbulkan risiko kesehatan bagi individu jika terhirup.
Laporan tersebut dipublikasikan, sekitar seminggu setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang mengenai pendanaan baru bagi Ukraina untuk menangkis serangan Rusia yang semakin meningkat terhadap negara tersebut.
Pengungkapan ini terjadi pada hari yang sama ketika Departemen Keuangan AS mengumumkan serangkaian sanksi baru yang keras yang menargetkan hampir 300 entitas di Moskow, Tiongkok, dan negara-negara lain yang diduga mendukung kampanye militer di Kiev yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Awal pekan lalu, Kremlin dengan keras mengkritik kemunafikan Washington karena menolak penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan brutal yang dilakukan oleh sekutu kuatnya, Israel, di Jalur Gaza.
Chloropicrin, juga dikenal sebagai trikloronitrometan, adalah zat kimia organik dengan rumus Cl3CNO2. Ini adalah cairan kuning kehijauan dengan bau menyengat yang tajam. Chloropicrin adalah agen perang kimia yang dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia.
tulis komentar anda