Suhu Bumi Panas, ESA Tangkap Prilaku Tak Biasa Matahari
Minggu, 05 Mei 2024 - 21:19 WIB
BERLIN - Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa telah menangkap gambaran luar biasa tentang perilaku tak terduga di lapisan bawah atmosfer Matahari.
BACA JUGA - Suhu Panas Ekstrem 50,4 Derajat Celcius Panggang Maroko
Korona Matahari, area yang mengelilingi Matahari, merupakan lanskap yang selalu berubah dengan berbagai fitur menarik, termasuk "lumut" dan "hujan". Rekaman baru ini memberikan pandangan sekilas dari dekat pada Matahari yang saat ini aktif.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (5/5/2024), sebelumnya, video Matahari menunjukkan semburan spektakuler yang melepaskan partikel dalam jumlah besar ke Tata Surya.
Pada bulan September tahun lalu, Solar Orbiter mengamati semburan yang lebih kecil - meskipun masih lebih tinggi dari seluruh planet kita - serta lumut koronal, hujan koronal, dan spikula, semuanya dengan detail luar biasa, yang baru saja dirilis.
Di cakrawala Matahari, kita dapat melihat spikula, tonjolan plasma yang memanjang dari kromosfer ke korona di atasnya. Mereka mencapai ketinggian 10.000 kilometer (6.200 mil) di atmosfer Matahari yang lebih tinggi.
Kita juga dapat melihat "lumut" koronal, pola plasma mirip renda yang ditemukan di dasar lengkungan koronal, struktur melengkung yang terlihat memanjang jauh di atas permukaan Matahari.
Video ini memberikan wawasan baru tentang proses yang terjadi di korona Matahari, yang masih belum sepenuhnya dipahami. Para ilmuwan berharap dengan mempelajari fitur-fitur ini lebih lanjut, mereka dapat lebih memahami bagaimana Matahari bekerja dan bagaimana ia memengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Video terbaru dari Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan aktivitas yang luar biasa di lapisan bawah atmosfer Matahari, yang disebut korona. Video ini memberikan pandangan yang belum pernah dilihat sebelumnya tentang fenomena matahari yang menarik ini, termasuk:
BACA JUGA - Suhu Panas Ekstrem 50,4 Derajat Celcius Panggang Maroko
Korona Matahari, area yang mengelilingi Matahari, merupakan lanskap yang selalu berubah dengan berbagai fitur menarik, termasuk "lumut" dan "hujan". Rekaman baru ini memberikan pandangan sekilas dari dekat pada Matahari yang saat ini aktif.
Seperti dilansir dari IFL Science, Senin (5/5/2024), sebelumnya, video Matahari menunjukkan semburan spektakuler yang melepaskan partikel dalam jumlah besar ke Tata Surya.
Pada bulan September tahun lalu, Solar Orbiter mengamati semburan yang lebih kecil - meskipun masih lebih tinggi dari seluruh planet kita - serta lumut koronal, hujan koronal, dan spikula, semuanya dengan detail luar biasa, yang baru saja dirilis.
Di cakrawala Matahari, kita dapat melihat spikula, tonjolan plasma yang memanjang dari kromosfer ke korona di atasnya. Mereka mencapai ketinggian 10.000 kilometer (6.200 mil) di atmosfer Matahari yang lebih tinggi.
Kita juga dapat melihat "lumut" koronal, pola plasma mirip renda yang ditemukan di dasar lengkungan koronal, struktur melengkung yang terlihat memanjang jauh di atas permukaan Matahari.
Video ini memberikan wawasan baru tentang proses yang terjadi di korona Matahari, yang masih belum sepenuhnya dipahami. Para ilmuwan berharap dengan mempelajari fitur-fitur ini lebih lanjut, mereka dapat lebih memahami bagaimana Matahari bekerja dan bagaimana ia memengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Video terbaru dari Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan aktivitas yang luar biasa di lapisan bawah atmosfer Matahari, yang disebut korona. Video ini memberikan pandangan yang belum pernah dilihat sebelumnya tentang fenomena matahari yang menarik ini, termasuk:
tulis komentar anda