Capai Rekor Panas Global, Suhu Death Valley seperti Neraka
Rabu, 19 Agustus 2020 - 04:36 WIB
CALIFORNIA - Death Valley (Lembah Kematian) California mencatat suhu terpanas yang pernah terjadi selama lembah itu terbentuk pada hari Minggu (16/8/2020). Suhunya mencapai 130 derajat Fahrenheit atau 54,4 derajat Celsius, sangat-sangat terik. (Lihat juga: Suhu Panas Ekstrem di Lembah Kematian Bisa Goreng Telur )
Jika pengukuran National Weather Service (NWS) itu bertahan, itu akan menjadi suhu terpanas Agustus yang tercatat di Death Valley sebesar 3 derajat Fahrenheit (1,7 derajat Celcius). Bahkan suhu terpanas yang tercatat di Taman Nasional Death Valley setidaknya dalam satu abad terakhir, dan salah satu yang suhu terpanas yang pernah tercatat di dunia.
Laman Live Science menyebutkan, Organisasi Meteorologi Dunia melaporkan suhu tertinggi yang pernah tercatat adalah 134 derajat Fahrenheit (56,7 derajat Celcius) pada 10 Juli 1913, di lokasi yang sama, tepatnya Peternakan Furnace Creek di Death Valley. Tetapi Christopher Burt, yang menyelidiki klaim untuk The Weather Underground pada 2016 meragukan laporan tersebut akurat.
Pengukuran lain yang diambil pada 1931 di Kebili, Tunisia, juga lebih tinggi dari tahun ini, yaitu 131 derajat Fahrenheit (55 derajat Celcous). Tetapi ada juga keraguan tentang klaim itu, seperti yang dicatat The Washington Post.
Suhu rekor yang disepakati secara universal berikutnya adalah 129,0 derajat Fahrenheit (53,9 derajat Celcius) di Death Valley pada 1 Juli 2013. Pengukuran baru ini, jika dikonfirmasi, melampaui angka tersebutu.
Rekor lokal lainnya dibuat di barat daya pada hari yang sama, termasuk di dua kota terbesar di Amerika, Los Angeles dan Phoenix. Ini merupakan musim panas yang brutal di Phoenix, di mana suhu rata-rata di bulan Juli adalah 99 derajat Fahrenheit (37,2 derajat Celcius), menurut KTAR News.
Semua catatan ini tiba saat kondisi iklim global memburuk dengan cepat. Misalnya, Arktik dilanda kebakaran hutan untuk tahun kedua berturut-turut. (Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Bumi Jika Manusia Tiba-tiba Punah karena COVID-19? )
Jika pengukuran National Weather Service (NWS) itu bertahan, itu akan menjadi suhu terpanas Agustus yang tercatat di Death Valley sebesar 3 derajat Fahrenheit (1,7 derajat Celcius). Bahkan suhu terpanas yang tercatat di Taman Nasional Death Valley setidaknya dalam satu abad terakhir, dan salah satu yang suhu terpanas yang pernah tercatat di dunia.
Laman Live Science menyebutkan, Organisasi Meteorologi Dunia melaporkan suhu tertinggi yang pernah tercatat adalah 134 derajat Fahrenheit (56,7 derajat Celcius) pada 10 Juli 1913, di lokasi yang sama, tepatnya Peternakan Furnace Creek di Death Valley. Tetapi Christopher Burt, yang menyelidiki klaim untuk The Weather Underground pada 2016 meragukan laporan tersebut akurat.
Pengukuran lain yang diambil pada 1931 di Kebili, Tunisia, juga lebih tinggi dari tahun ini, yaitu 131 derajat Fahrenheit (55 derajat Celcous). Tetapi ada juga keraguan tentang klaim itu, seperti yang dicatat The Washington Post.
Suhu rekor yang disepakati secara universal berikutnya adalah 129,0 derajat Fahrenheit (53,9 derajat Celcius) di Death Valley pada 1 Juli 2013. Pengukuran baru ini, jika dikonfirmasi, melampaui angka tersebutu.
Rekor lokal lainnya dibuat di barat daya pada hari yang sama, termasuk di dua kota terbesar di Amerika, Los Angeles dan Phoenix. Ini merupakan musim panas yang brutal di Phoenix, di mana suhu rata-rata di bulan Juli adalah 99 derajat Fahrenheit (37,2 derajat Celcius), menurut KTAR News.
Semua catatan ini tiba saat kondisi iklim global memburuk dengan cepat. Misalnya, Arktik dilanda kebakaran hutan untuk tahun kedua berturut-turut. (Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Bumi Jika Manusia Tiba-tiba Punah karena COVID-19? )
(iqb)
tulis komentar anda