Kehebatan ODAB-1500, Bom Termobarik Rusia yang Meluluhlantakkan Ukraina
Rabu, 22 Mei 2024 - 20:00 WIB
JAKARTA - Perang antara Rusia dan Ukraina tak kunjung usai. Militer Rusia bahkan terus bergerak maju di wilayah utara Kharkiv, dengan kota Volchansk menjadi titik fokus pertempuran sengit. Dilaporkan, pasukan Ukraina di kota itu dibombardir serangan artileri dan udara yang tak henti-hentinya.
Berbagai jenis bom diluncurkan menargetkan posisi tersebut. Khususnya bom ODAB-1500 yang baru pertama kali digunakan oleh Rusia. ANNA News, Rabu (22/5/2024) mencatat, bom ini menghantam titik penempatan sementara militer Ukraina. Dampaknya menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan menimbulkan korban jiwa dan luka-luka akibat gelombang ledakan dahsyat.
Bom ODAB-1500 memiliki dua sekering yang secara otomatis aktif setelah waktu tertentu setelah dijatuhkan. Setelah mencapai target, sekering awal meledakkan muatan penyebaran. Ledakan ini memecah hulu ledak dan melepaskan bahan bakar cair, menciptakan awan bahan bakar-udara. Setelah jeda singkat, sekering kedua meledak.
Pada titik ini, awan tersebut meledak, menghasilkan gelombang kejut berdaya tinggi yang menghasilkan ledakan dahsyat. Tekanan di episentrum dapat meroket hingga antara 90-120 atmosfer, yang membuat senjata ini sangat merusak. Lonjakan tekanan yang tiba-tiba dapat menyebabkan cedera internal yang serius pada siapa pun di sekitarnya.
Bulgarian Military melaporkan, Rusia telah melakukan serangan udara keduanya menggunakan bom udara ODAB-1500 hanya dalam waktu dua minggu. Pada 9 Mei, yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan Rusia, mereka mengerahkan bom berbobot 1,5 ton ini untuk menghantam gudang peralatan dan personel di lokasi pabrik tahan api di Chasov Yar.
Detonasi bom tersebut terekam dengan jelas dalam spektrum optik dan inframerah dalam rekaman yang beredar. Awan jamur api dan asap yang menjulang tinggi membumbung dari tempat bom meledak. Pemandangan itu sangat mirip dengan akibat ledakan nuklir. Kekuatan dahsyat dari ledakan ODAB-1500 kemungkinan diperparah oleh detonasi amunisi dan bahan bakar yang disimpan di dalam gedung, sehingga menghasilkan visual yang dramatis.
Berbagai jenis bom diluncurkan menargetkan posisi tersebut. Khususnya bom ODAB-1500 yang baru pertama kali digunakan oleh Rusia. ANNA News, Rabu (22/5/2024) mencatat, bom ini menghantam titik penempatan sementara militer Ukraina. Dampaknya menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan menimbulkan korban jiwa dan luka-luka akibat gelombang ledakan dahsyat.
Bom ODAB-1500 memiliki dua sekering yang secara otomatis aktif setelah waktu tertentu setelah dijatuhkan. Setelah mencapai target, sekering awal meledakkan muatan penyebaran. Ledakan ini memecah hulu ledak dan melepaskan bahan bakar cair, menciptakan awan bahan bakar-udara. Setelah jeda singkat, sekering kedua meledak.
Pada titik ini, awan tersebut meledak, menghasilkan gelombang kejut berdaya tinggi yang menghasilkan ledakan dahsyat. Tekanan di episentrum dapat meroket hingga antara 90-120 atmosfer, yang membuat senjata ini sangat merusak. Lonjakan tekanan yang tiba-tiba dapat menyebabkan cedera internal yang serius pada siapa pun di sekitarnya.
Bulgarian Military melaporkan, Rusia telah melakukan serangan udara keduanya menggunakan bom udara ODAB-1500 hanya dalam waktu dua minggu. Pada 9 Mei, yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan Rusia, mereka mengerahkan bom berbobot 1,5 ton ini untuk menghantam gudang peralatan dan personel di lokasi pabrik tahan api di Chasov Yar.
Detonasi bom tersebut terekam dengan jelas dalam spektrum optik dan inframerah dalam rekaman yang beredar. Awan jamur api dan asap yang menjulang tinggi membumbung dari tempat bom meledak. Pemandangan itu sangat mirip dengan akibat ledakan nuklir. Kekuatan dahsyat dari ledakan ODAB-1500 kemungkinan diperparah oleh detonasi amunisi dan bahan bakar yang disimpan di dalam gedung, sehingga menghasilkan visual yang dramatis.
tulis komentar anda