Ukiran Ular Raksasa Ungkap Fakta Keberadaan Makhluk Sepanjang 40 Meter
Jum'at, 07 Juni 2024 - 07:39 WIB
JAKARTA - Di sepanjang Sungai Orinoco di Amerika Selatan, terdapat ukiran batu yang luar biasa dan membingungkan. Ular berliku sepanjang lebih dari 40 meter (131 kaki) ini hanyalah sebagian kecil dari seni cadas yang rumit ini, yang juga menampilkan sosok manusia dan kelabang raksasa Amazon.
Para arkeolog, setelah memetakan 14 situs yang membentuk kompleks ukiran ini, percaya bahwa ukiran tersebut berfungsi sebagai penanda teritorial bagi penduduk prasejarah.
Seperti dilansir dari IFL Science, Ukiran ini juga berfungsi sebagai peringatan bagi mereka yang memasuki wilayah tersebut: waspadalah.
Terletak di atas permukaan batu di sepanjang Sungai Orinoco Atas dan Tengah di Venezuela dan Kolombia modern, ukiran ini telah lama menarik perhatian para peneliti.
Namun, baru-baru ini, penanggalan tembikar di daerah tersebut yang menunjukkan motif serupa dengan gaya yang sama, menunjukkan bahwa seni cadas ini mungkin berusia minimal 2.000 tahun.
Penemuan ini menawarkan wawasan menarik tentang budaya dan kepercayaan masyarakat prasejarah yang tinggal di wilayah tersebut.
Ukiran ular yang monumental kemungkinan merupakan simbol kekuatan dan otoritas, sementara sosok manusia dan kelabang mungkin mewakili roh leluhur atau dewa pelindung.
Lebih dari sekadar karya seni yang mengesankan, ukiran batu Orinoco berfungsi sebagai pengingat yang bertahan lama tentang hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan mereka. Mereka adalah pengingat akan kekuatan kepercayaan dan ritual, serta bahaya melanggar norma dan batas sosial.
Penelitian lebih lanjut tentang situs-situs ini dapat memberikan lebih banyak informasi tentang kehidupan dan budaya masyarakat yang membuatnya.
Dengan mempelajari seni cadas ini, kita dapat lebih memahami bagaimana mereka memandang dunia di sekitar mereka dan tempat mereka di dalamnya.
Para arkeolog, setelah memetakan 14 situs yang membentuk kompleks ukiran ini, percaya bahwa ukiran tersebut berfungsi sebagai penanda teritorial bagi penduduk prasejarah.
Seperti dilansir dari IFL Science, Ukiran ini juga berfungsi sebagai peringatan bagi mereka yang memasuki wilayah tersebut: waspadalah.
Terletak di atas permukaan batu di sepanjang Sungai Orinoco Atas dan Tengah di Venezuela dan Kolombia modern, ukiran ini telah lama menarik perhatian para peneliti.
Namun, baru-baru ini, penanggalan tembikar di daerah tersebut yang menunjukkan motif serupa dengan gaya yang sama, menunjukkan bahwa seni cadas ini mungkin berusia minimal 2.000 tahun.
Penemuan ini menawarkan wawasan menarik tentang budaya dan kepercayaan masyarakat prasejarah yang tinggal di wilayah tersebut.
Ukiran ular yang monumental kemungkinan merupakan simbol kekuatan dan otoritas, sementara sosok manusia dan kelabang mungkin mewakili roh leluhur atau dewa pelindung.
Lebih dari sekadar karya seni yang mengesankan, ukiran batu Orinoco berfungsi sebagai pengingat yang bertahan lama tentang hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan mereka. Mereka adalah pengingat akan kekuatan kepercayaan dan ritual, serta bahaya melanggar norma dan batas sosial.
Penelitian lebih lanjut tentang situs-situs ini dapat memberikan lebih banyak informasi tentang kehidupan dan budaya masyarakat yang membuatnya.
Dengan mempelajari seni cadas ini, kita dapat lebih memahami bagaimana mereka memandang dunia di sekitar mereka dan tempat mereka di dalamnya.
(wbs)
tulis komentar anda