Alga Gletser Makhluk Kecil yang Mengubah Teori Evolusi
Senin, 24 Juni 2024 - 14:42 WIB
LONDON - Alga mikroskopis , makhluk kecil yang sering diremehkan, tidak hanya berevolusi untuk berkembang di salah satu habitat paling ekstrem di Bumi tetapi juga membentuknya.
Sebuah penelitian baru yang melibatkan tim ilmuwan dari Inggris dan Kanada, termasuk saya, menelusuri evolusi alga ungu ratusan juta tahun yang lalu dan menemukan bahwa mereka menantang gagasan utama tentang cara kerja evolusi.
Meskipun kecil, alga ini memiliki dampak besar pada gletser tempat mereka tinggal. Gletser merupakan salah satu ekosistem yang paling cepat berubah di Bumi.
Saat air cair terbentuk di gletser selama musim pencairan di musim panas, pertumbuhan alga ungu menggelapkan permukaan es, mempercepat laju pencairan.
Adaptasi luar biasa ini membutuhkan alga mikroskopis untuk mengontrol pertumbuhan dan fotosintesisnya, sambil juga tahan terhadap pencairan es yang ekstrim, suhu, dan paparan cahaya.
Penelitian kami, yang diterbitkan di New Phytologist, mengungkap bagaimana dan kapan adaptasi mereka untuk hidup di lingkungan ekstrem ini pertama kali berkembang. Kami mengurutkan dan menganalisis data genom alga gletser Ancylonema nordenskiƶldii.
Hasil kami menunjukkan bahwa warna ungu pada alga gletser, yang bertindak seperti tabir surya, dihasilkan oleh gen baru yang terlibat dalam produksi pigmen.
Pigmen ini, purpurogallin, melindungi sel alga dari kerusakan sinar ultraviolet (UV) dan cahaya tampak. Ini juga terkait dengan toleransi terhadap suhu rendah dan pengeringan, ciri khas lingkungan glasial.
Sebuah penelitian baru yang melibatkan tim ilmuwan dari Inggris dan Kanada, termasuk saya, menelusuri evolusi alga ungu ratusan juta tahun yang lalu dan menemukan bahwa mereka menantang gagasan utama tentang cara kerja evolusi.
Meskipun kecil, alga ini memiliki dampak besar pada gletser tempat mereka tinggal. Gletser merupakan salah satu ekosistem yang paling cepat berubah di Bumi.
Saat air cair terbentuk di gletser selama musim pencairan di musim panas, pertumbuhan alga ungu menggelapkan permukaan es, mempercepat laju pencairan.
Adaptasi luar biasa ini membutuhkan alga mikroskopis untuk mengontrol pertumbuhan dan fotosintesisnya, sambil juga tahan terhadap pencairan es yang ekstrim, suhu, dan paparan cahaya.
Penelitian kami, yang diterbitkan di New Phytologist, mengungkap bagaimana dan kapan adaptasi mereka untuk hidup di lingkungan ekstrem ini pertama kali berkembang. Kami mengurutkan dan menganalisis data genom alga gletser Ancylonema nordenskiƶldii.
Hasil kami menunjukkan bahwa warna ungu pada alga gletser, yang bertindak seperti tabir surya, dihasilkan oleh gen baru yang terlibat dalam produksi pigmen.
Pigmen ini, purpurogallin, melindungi sel alga dari kerusakan sinar ultraviolet (UV) dan cahaya tampak. Ini juga terkait dengan toleransi terhadap suhu rendah dan pengeringan, ciri khas lingkungan glasial.
tulis komentar anda