Kehebatan Drone Warmate yang Dilirik Korsel, Teruji di Medan Perang Ukraina
Sabtu, 21 September 2024 - 21:00 WIB
JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) dikabarkan akan memborong drone kamikaze Warmate dari Polandia. Salah satu pertimbangan utama pembelian ini adalah kehebatan drone tersebut di medan perang Ukraina-Rusia .
Militer Ukraina terbukti mampu membuat kerepotan Rusia salah satunya berkat keandalan drone Warmate. Selain itu, keputusan Korea Selatan untuk berpotensi mengintegrasikan drone Warmate ke dalam sistem persenjataan militernya menyoroti meningkatnya pentingnya UAV dalam strategi pertahanan modern.
"Karena drone Polandia saat ini sedang digunakan dalam operasi tempur nyata, kami akan meninjau apakah ada area yang dapat digunakan oleh militer kami," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan usai kunjungan Menteri Pertahanan Shin Won Sik ke Polandia bulan lalu, dilansir dari Army Recognition, Sabtu (21/9/2024).
Dikabarkan, kontrak untuk pengiriman drone akan ditandatangani selama Korea Army International Defense Exhibition - Kadex 2024, yang akan diadakan dari 2 hingga 6 Oktober 2024. Sekitar 200 drone Warmate diharapkan akan dikirim ke Korea Selatan tahun ini dan beberapa ratus lagi di tahun-tahun berikutnya.
Warmate adalah drone kamikaze yang dikembangkan oleh WB Electronics. Dirancang untuk misi pengintaian, pengawasan, dan penargetan, dapat membawa berbagai jenis hulu ledak, termasuk multi-eksplosif dan berdaya ledak tinggi, sehingga dapat menghancurkan kendaraan lapis baja dan target lainnya secara efektif.
Menilik spesifikasinya, drone kamikaze Warmate memiliki berat 5 Kg, lebar sayap lebih dari 1,5 meter, dapat tetap terbang hingga satu jam dan memiliki jangkauan sekitar 30 kilometer. Warmate menawarkan kemampuan kontrol manual dan otomatis serta persiapan peluncuran yang cepat, membuatnya sangat efektif di medan perang.
Ukuran Warmate yang tidak begitu besar juga membuatnya mudah diangkut oleh prajurit menggunakan ransel dan dilengkapi dengan sayap utama lipat dan sirip ekor berbentuk V.
Warmate dapat digunakan untuk pengintaian dalam berbagai skenario tempur, dengan opsi untuk membawa berbagai jenis muatan atau hulu ledak eksplosif.
Sistem serbaguna ini dapat berfungsi sebagai unit mandiri, diangkut oleh pasukan darat, atau menemani unit operasi khusus. Desainnya memungkinkan untuk dipasang pada berbagai kendaraan, termasuk mobil dan APC, dan terintegrasi dengan mulus dengan sistem onboard melalui Ground Control Station dan Ground Data Terminal.
Tidak seperti rudal anti-tank berpanduan tradisional, Warmate menawarkan radius operasional yang jauh lebih besar, memungkinkan deteksi dan pengamatan target yang lebih lama dalam jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat dilengkapi dengan hulu ledak pencari laser.
Militer Ukraina terbukti mampu membuat kerepotan Rusia salah satunya berkat keandalan drone Warmate. Selain itu, keputusan Korea Selatan untuk berpotensi mengintegrasikan drone Warmate ke dalam sistem persenjataan militernya menyoroti meningkatnya pentingnya UAV dalam strategi pertahanan modern.
"Karena drone Polandia saat ini sedang digunakan dalam operasi tempur nyata, kami akan meninjau apakah ada area yang dapat digunakan oleh militer kami," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan usai kunjungan Menteri Pertahanan Shin Won Sik ke Polandia bulan lalu, dilansir dari Army Recognition, Sabtu (21/9/2024).
Dikabarkan, kontrak untuk pengiriman drone akan ditandatangani selama Korea Army International Defense Exhibition - Kadex 2024, yang akan diadakan dari 2 hingga 6 Oktober 2024. Sekitar 200 drone Warmate diharapkan akan dikirim ke Korea Selatan tahun ini dan beberapa ratus lagi di tahun-tahun berikutnya.
Warmate adalah drone kamikaze yang dikembangkan oleh WB Electronics. Dirancang untuk misi pengintaian, pengawasan, dan penargetan, dapat membawa berbagai jenis hulu ledak, termasuk multi-eksplosif dan berdaya ledak tinggi, sehingga dapat menghancurkan kendaraan lapis baja dan target lainnya secara efektif.
Menilik spesifikasinya, drone kamikaze Warmate memiliki berat 5 Kg, lebar sayap lebih dari 1,5 meter, dapat tetap terbang hingga satu jam dan memiliki jangkauan sekitar 30 kilometer. Warmate menawarkan kemampuan kontrol manual dan otomatis serta persiapan peluncuran yang cepat, membuatnya sangat efektif di medan perang.
Ukuran Warmate yang tidak begitu besar juga membuatnya mudah diangkut oleh prajurit menggunakan ransel dan dilengkapi dengan sayap utama lipat dan sirip ekor berbentuk V.
Baca Juga
Warmate dapat digunakan untuk pengintaian dalam berbagai skenario tempur, dengan opsi untuk membawa berbagai jenis muatan atau hulu ledak eksplosif.
Sistem serbaguna ini dapat berfungsi sebagai unit mandiri, diangkut oleh pasukan darat, atau menemani unit operasi khusus. Desainnya memungkinkan untuk dipasang pada berbagai kendaraan, termasuk mobil dan APC, dan terintegrasi dengan mulus dengan sistem onboard melalui Ground Control Station dan Ground Data Terminal.
Tidak seperti rudal anti-tank berpanduan tradisional, Warmate menawarkan radius operasional yang jauh lebih besar, memungkinkan deteksi dan pengamatan target yang lebih lama dalam jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat dilengkapi dengan hulu ledak pencari laser.
(msf)
tulis komentar anda