Topeng Emas dan Artefak Kuno Ditemukan dalam Operasi Rahasia di Iran
Rabu, 09 Oktober 2024 - 15:18 WIB
JAKARTA - Operasi rahasia yang dilakukan kepolisian Iran berhasil mengamankankan dua topeng emas dan sejumlah artefak yang akan diselundupkan. Benda-benda bersejarah ini berasal dari periode pra-Achaemenid dan akhir Elamite, sekitar 2.000 tahun lalu.
Selain topeng emas, polisi juga berhasil menyita mangkuk, patung, dan beberapa potongan tembikar dari periode Parthia.
Kepala kepolisian provinsi Bushehr, Esmaeel Sajjadi-Manesh, menyatakan penangkapan ini adalah bagian dari operasi rahasia. "Pihak berwenang dengan susah payah melacak para penyelundup, akhirnya menangkap mereka ketika mencoba menjual artefak di Shiraz, Provinsi Fars," katanya dilansir dari Tehran Times, Rabu (9/10/2024).
Para penyelundup pertama kali terlihat di Pelabuhan Ganaveh, provinsi Bushehr, dan diikuti hingga tahap akhir transaksi ilegal, yang terjadi di Shiraz. Setelah penangkapan, artefak yang disita segera dikembalikan ke provinsi Bushehr untuk analisis lebih lanjut.
Sajjadi-Manesh dengan bangga menjelaskan signifikansi sejarah dari peninggalan yang disita. Dia menarik perhatian pada salah satu topeng emas, yang nilainya sekitar USD50.000 pada saat operasi penyelundupan.
Peradaban Elamite, sekitar 3000 hingga 500 SM, memainkan peran kunci dalam perkembangan wilayah yang sekarang menjadi Iran barat, termasuk Bushehr. Penelitian yang dilakukan oleh tim arkeologi Prancis pada tahun 1913 mengkonfirmasi akar Bushehr dalam Kekaisaran Elamite.
Dikenal karena struktur sosial dan tradisi artistik, orang Elamite meninggalkan karya seni yang rumit, termasuk topeng emas yang sering digunakan dalam ritual pemakaman.
Seperti budaya kuno lainnya, orang Elamite sangat mementingkan transisi dari kehidupan ke kematian dan topeng-topeng ini kemungkinan memainkan peran kunci dalam upacara pemakaman. Topeng-topeng ini diyakini untuk perlindungan spiritual orang yang meninggal atau membantu dalam perjalanan ke akhirat.
Kerajaan Gunung Elamite adalah ciri khas keberadaan mereka pada Zaman Perunggu. Meskipun seringkali terfragmentasi, kerajaan-kerajaan ini terkadang membentuk konfederasi, mempertahankan identitas budaya yang berbeda hingga akhirnya mereka dibayangi oleh munculnya Kekaisaran Persia.
Selain topeng emas, polisi juga berhasil menyita mangkuk, patung, dan beberapa potongan tembikar dari periode Parthia.
Kepala kepolisian provinsi Bushehr, Esmaeel Sajjadi-Manesh, menyatakan penangkapan ini adalah bagian dari operasi rahasia. "Pihak berwenang dengan susah payah melacak para penyelundup, akhirnya menangkap mereka ketika mencoba menjual artefak di Shiraz, Provinsi Fars," katanya dilansir dari Tehran Times, Rabu (9/10/2024).
Para penyelundup pertama kali terlihat di Pelabuhan Ganaveh, provinsi Bushehr, dan diikuti hingga tahap akhir transaksi ilegal, yang terjadi di Shiraz. Setelah penangkapan, artefak yang disita segera dikembalikan ke provinsi Bushehr untuk analisis lebih lanjut.
Sajjadi-Manesh dengan bangga menjelaskan signifikansi sejarah dari peninggalan yang disita. Dia menarik perhatian pada salah satu topeng emas, yang nilainya sekitar USD50.000 pada saat operasi penyelundupan.
Peradaban Elamite, sekitar 3000 hingga 500 SM, memainkan peran kunci dalam perkembangan wilayah yang sekarang menjadi Iran barat, termasuk Bushehr. Penelitian yang dilakukan oleh tim arkeologi Prancis pada tahun 1913 mengkonfirmasi akar Bushehr dalam Kekaisaran Elamite.
Dikenal karena struktur sosial dan tradisi artistik, orang Elamite meninggalkan karya seni yang rumit, termasuk topeng emas yang sering digunakan dalam ritual pemakaman.
Seperti budaya kuno lainnya, orang Elamite sangat mementingkan transisi dari kehidupan ke kematian dan topeng-topeng ini kemungkinan memainkan peran kunci dalam upacara pemakaman. Topeng-topeng ini diyakini untuk perlindungan spiritual orang yang meninggal atau membantu dalam perjalanan ke akhirat.
Kerajaan Gunung Elamite adalah ciri khas keberadaan mereka pada Zaman Perunggu. Meskipun seringkali terfragmentasi, kerajaan-kerajaan ini terkadang membentuk konfederasi, mempertahankan identitas budaya yang berbeda hingga akhirnya mereka dibayangi oleh munculnya Kekaisaran Persia.
(msf)
tulis komentar anda