Satelit Boeing Meledak! Internet di 150 Negara Terputus

Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:40 WIB
Satelit Boeing IS-33e. FOTO/ DAILY MAIL
LONDON - Sebuah satelit Boeing mengalami 'kerusakan sistem' yang menyebabkannya meledak secara spontan di orbit, mengakibatkan gangguan internet dan komunikasi yang meluas di seluruh dunia.



Seperti dilansir dari Daily Mail, satelit berbobot hampir 2.267 kilogram, iS-33e pecah menjadi lebih dari 50 pecahan pada Senin lalu.



Ini dioperasikan oleh penyedia layanan satelit internasional, Intelsat, yang menyediakan layanan komunikasi ke berbagai pelanggan yang mencakup hampir 150 negara.

IS-33e adalah satelit yang digunakan untuk telepon, internet dan komunikasi seluler serta menyiarkan sinyal televisi dan radio.

Intelsat mengatakan pihaknya sedang dalam proses memindahkan layanan iS-33e ke satelit lain dan sedang dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab satelit tersebut meledak.

Menurut laporan S4S, mereka saat ini sedang melacak sekitar 20 potongan puing yang terkait dengan kejadian tersebut, meskipun analisis lebih lanjut sedang berlangsung.

S4S juga memastikan bahwa belum ada ancaman langsung terhadap keamanan domain luar angkasa, namun mereka akan terus melakukan penilaian untuk memastikan keamanan berkelanjutan.

Di sisi lain, perusahaan pelacak satelit ExoAnalytic Solutions melaporkan bahwa mereka memantau hingga 57 potongan puing yang berasal dari pecahnya Intelsat 33e, menurut berita yang dilansir oleh Space News.

Intelsat 33e diluncurkan pada tahun 2016 dengan tujuan menyediakan layanan komunikasi di tiga benua. Namun, sejak awal, satelit ini mengalami sejumlah masalah. Tak lama setelah diluncurkan, Intelsat 33e mengalami masalah propulsi yang membuatnya mencapai orbit lebih lambat dari jadwal.

Pada tahun 2017, masalah propulsi tambahan memaksa perusahaan untuk mengurangi perkiraan masa hidup satelit sebesar 3,5 tahun dari target awal 15 tahun.

Insiden ini juga mengingatkan pada satelit lain yang diproduksi Boeing, yaitu Intelsat 29e, yang dinyatakan hilang total pada tahun 2019 setelah hanya tiga tahun beroperasi di luar angkasa.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More