Lepas saat Terbang, Pintu Boeing 737 Max 9 Ternyata Buatan Malaysia
loading...
A
A
A
PORTLAND - Viral di media sosial tentang penutup pintu yang jatuh dari pesawat Boeing 737 Max 9 selama penerbangan Jumat malam lalu, dengan tulisan 'Made In Malaysia' yang ditulis dengan tulisan tangan dan menggunakan spidol.
Menurut laporan opb.org, pintu tersebut ditemukan tersangkut di dahan pohon di halaman belakang guru sains Sekolah Catlin Gabel, Bob Sauer.
Namun penemuan tersebut diyakini dapat membantu melestarikan bukti kejadian tersebut.
Sumbat pintu dipastikan berasal dari pesawat Boeing 737-9 MAX yang diterbangkan oleh Alaska Airlines pada 5 Januari dan jatuh di lingkungan barat daya Portland.
“Pepohonan itu seperti airbag yang mencegah dampak jatuhnya pintu pesawat. Jadi, tidak menghantam tanah dengan keras,” kata Sauer.
Sauer mendengar kejadian tersebut pada Jumat lalu, namun baru memeriksa kebunnya pada Minggu lalu.
Namun, seorang temannya menghubunginya melalui panggilan telepon seluler bahwa ada pintu pesawat di jalan dekat rumahnya.
Sauer mengatakan dia mengeluarkan senter dan melihat sesuatu berwarna putih di pepohonan.
"Jadi, jantungku mulai berdetak sedikit lebih cepat. Saya berpikir, ‘Ya ampun, apakah ini benar-benar bisa terjadi?’ Tentu saja itu terjadi.
Menurut laporan opb.org, pintu tersebut ditemukan tersangkut di dahan pohon di halaman belakang guru sains Sekolah Catlin Gabel, Bob Sauer.
Namun penemuan tersebut diyakini dapat membantu melestarikan bukti kejadian tersebut.
Sumbat pintu dipastikan berasal dari pesawat Boeing 737-9 MAX yang diterbangkan oleh Alaska Airlines pada 5 Januari dan jatuh di lingkungan barat daya Portland.
“Pepohonan itu seperti airbag yang mencegah dampak jatuhnya pintu pesawat. Jadi, tidak menghantam tanah dengan keras,” kata Sauer.
Sauer mendengar kejadian tersebut pada Jumat lalu, namun baru memeriksa kebunnya pada Minggu lalu.
Namun, seorang temannya menghubunginya melalui panggilan telepon seluler bahwa ada pintu pesawat di jalan dekat rumahnya.
Sauer mengatakan dia mengeluarkan senter dan melihat sesuatu berwarna putih di pepohonan.
"Jadi, jantungku mulai berdetak sedikit lebih cepat. Saya berpikir, ‘Ya ampun, apakah ini benar-benar bisa terjadi?’ Tentu saja itu terjadi.