Hidup 11 Juta Tahun Lalu, Ilmuwan Temukan Jejak Monyet Terkecil di Jerman
Selasa, 29 Oktober 2024 - 06:01 WIB
BERLIN - Sebelas juta tahun yang lalu, kera terkecil yang diketahui, yang beratnya hanya 10 kg. Kera mungil ini jauh lebih kecil daripada kera besar lainnya yang pernah tercatat.
Spesies yang disebut Buronius manfredschmidi ini merupakan hominid purba. Ia merupakan bagian dari keluarga leluhur yang melahirkan manusia modern, gorila, dan simpanse.
"Genus baru ini jauh lebih kecil daripada hominid hidup atau fosil apa pun," kata Profesor Madelaine Böhme, seorang paleontologi di Universitas Tübingen, yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip oleh The Guardian.
Para peneliti menemukan bahwa spesies yang baru ditemukan ini hidup berdampingan dengan hominid yang jauh lebih besar, yang disebut Danuvius guggenmosi.
Sisa-sisa fosil kera besar sebelumnya telah diketahui berasal dari periode yang sama di lokasi fosil yang sama di wilayah Bavaria, Jerman.
Kera mini baru ini memiliki sisa-sisa sebagian dari dua gigi dan satu tempurung lutut. Bentuk dan ukurannya menunjukkan bahwa kera terkecil adalah pemanjat yang mahir. Email tipis dan sedikit keausan pada giginya menunjukkan bahwa ia memakan buah-buahan dan dedaunan yang lembut. Ukurannya yang kecil memungkinkannya untuk hidup di atas tajuk pohon.
Di sisi lain, Danuvius jauh lebih tinggi dan lebih kuat. Mereka diperkirakan pemakan tumbuhan dan daging.
Perbedaan gaya hidup kemungkinan besar memungkinkan kedua spesies berbagi habitat tanpa bersaing memperebutkan sumber daya seperti yang terjadi pada siamang dan orangutan modern di Kalimantan dan Sumatra.
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan memahami keanekaragaman hominid selama zaman Miosen akhir (sekitar 23,03 hingga 5,333 juta tahun yang lalu).
"Sulit untuk mengatakan mengapa tidak ada hominid kecil yang hidup saat ini," kata Böhme. "Dalam garis keturunan evolusi, Anda biasanya mulai dari yang kecil dan menjadi lebih besar, dan [setelah Anda menjadi lebih besar] Anda biasanya tidak kembali lagi."
Spesies yang disebut Buronius manfredschmidi ini merupakan hominid purba. Ia merupakan bagian dari keluarga leluhur yang melahirkan manusia modern, gorila, dan simpanse.
"Genus baru ini jauh lebih kecil daripada hominid hidup atau fosil apa pun," kata Profesor Madelaine Böhme, seorang paleontologi di Universitas Tübingen, yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip oleh The Guardian.
Para peneliti menemukan bahwa spesies yang baru ditemukan ini hidup berdampingan dengan hominid yang jauh lebih besar, yang disebut Danuvius guggenmosi.
Sisa-sisa fosil kera besar sebelumnya telah diketahui berasal dari periode yang sama di lokasi fosil yang sama di wilayah Bavaria, Jerman.
Kera mini baru ini memiliki sisa-sisa sebagian dari dua gigi dan satu tempurung lutut. Bentuk dan ukurannya menunjukkan bahwa kera terkecil adalah pemanjat yang mahir. Email tipis dan sedikit keausan pada giginya menunjukkan bahwa ia memakan buah-buahan dan dedaunan yang lembut. Ukurannya yang kecil memungkinkannya untuk hidup di atas tajuk pohon.
Di sisi lain, Danuvius jauh lebih tinggi dan lebih kuat. Mereka diperkirakan pemakan tumbuhan dan daging.
Perbedaan gaya hidup kemungkinan besar memungkinkan kedua spesies berbagi habitat tanpa bersaing memperebutkan sumber daya seperti yang terjadi pada siamang dan orangutan modern di Kalimantan dan Sumatra.
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan memahami keanekaragaman hominid selama zaman Miosen akhir (sekitar 23,03 hingga 5,333 juta tahun yang lalu).
"Sulit untuk mengatakan mengapa tidak ada hominid kecil yang hidup saat ini," kata Böhme. "Dalam garis keturunan evolusi, Anda biasanya mulai dari yang kecil dan menjadi lebih besar, dan [setelah Anda menjadi lebih besar] Anda biasanya tidak kembali lagi."
(wbs)
tulis komentar anda