Mati Total Sejak 50 Tahun Lalu, Satelit Ini Tiba-tiba Hidup Kembali
Jum'at, 15 November 2024 - 15:40 WIB
LONDON - Luar angkasa adalah tempat yang aneh, dan sekali lagi, sebuah kejadian telah membingungkan para ilmuwan. Sebuah satelit yang telah mati selama lebih dari 50 tahun telah melayang ribuan mil.
BACA JUGA - Kondisi Tanahnya Subur, Planet Mars Siap Ditanami Pepohonan
Sesuatu tampaknya telah memindahkannya dari tempat yang seharusnya. Satelit itu seharusnya menghabiskan hari-hari terakhirnya di tempat yang tenang di orbit tetapi anehnya melayang di atas Amerika.
Skynet-1A diluncurkan ke orbit geostasioner di atas Afrika Timur pada tahun 1969 dan digunakan oleh militer Inggris untuk komunikasi. Setelah tugasnya selesai, wahana ini akan dipindahkan ke tempat yang aman dari risiko bertabrakan dengan wahana antariksa lain yang sudah tidak beroperasi.
Namun, satelit tersebut berada di lokasi yang sama sekali baru dan diyakini telah diarahkan ke sana oleh perintah misterius, BBC melaporkan. Saat ini, satelit tersebut berada 36.000 km di atas Benua Amerika. Satelit yang mati tersebut kini berisiko bersentuhan dengan sampah antariksa lainnya.
Reporter BBC Jonathan Amos menyelidiki perjalanan Skynet-1A dan mengatakan bahwa kemungkinan besar perjalanan itu dilakukan pada tahun 1970-an. Kabarnya, warga Amerika mungkin terlibat dalam hal itu.
Berdasarkan laporan tersebut, tidak mungkin Skynet-1A dapat bergerak ke lokasinya saat ini dengan sendirinya. Jadi, seseorang pasti telah menyalakan pendorong satelit untuk menggerakkannya ke arah Barat.
Satelit itu dibuat di AS dan diluncurkan dengan roket Delta milik Angkatan Udara AS. Washington juga mengujinya sebelum menyerahkan komandonya kepada Angkatan Udara Kerajaan. Menurut beberapa dokumen, kendali Skynet-1A kembali ke AS pada Juni 1977, demikian laporan BBC.
Inilah saatnya AS seharusnya mengarahkannya menjauh. Namun, satelit di GEO selalu berada di tempat yang sama di atas permukaan Bumi. Namun manuver terakhir memindahkannya ke Amerika padahal seharusnya terangkat ke orbit yang lebih tinggi dan pindah ke kuburan orbit, tempat satelit yang tidak berfungsi berada.
Kejanggalan ini membuat Kementerian Pertahanan Inggris terus mengawasi satelit tersebut untuk memastikan tidak terjadi tabrakan. Sampah antariksa menjadi masalah yang lebih besar saat ini, dan para ahli memperingatkan bahwa ini hanya masalah waktu dan bukan apakah tabrakan antariksa akan terjadi.
BACA JUGA - Kondisi Tanahnya Subur, Planet Mars Siap Ditanami Pepohonan
Sesuatu tampaknya telah memindahkannya dari tempat yang seharusnya. Satelit itu seharusnya menghabiskan hari-hari terakhirnya di tempat yang tenang di orbit tetapi anehnya melayang di atas Amerika.
Skynet-1A diluncurkan ke orbit geostasioner di atas Afrika Timur pada tahun 1969 dan digunakan oleh militer Inggris untuk komunikasi. Setelah tugasnya selesai, wahana ini akan dipindahkan ke tempat yang aman dari risiko bertabrakan dengan wahana antariksa lain yang sudah tidak beroperasi.
Namun, satelit tersebut berada di lokasi yang sama sekali baru dan diyakini telah diarahkan ke sana oleh perintah misterius, BBC melaporkan. Saat ini, satelit tersebut berada 36.000 km di atas Benua Amerika. Satelit yang mati tersebut kini berisiko bersentuhan dengan sampah antariksa lainnya.
Reporter BBC Jonathan Amos menyelidiki perjalanan Skynet-1A dan mengatakan bahwa kemungkinan besar perjalanan itu dilakukan pada tahun 1970-an. Kabarnya, warga Amerika mungkin terlibat dalam hal itu.
Berdasarkan laporan tersebut, tidak mungkin Skynet-1A dapat bergerak ke lokasinya saat ini dengan sendirinya. Jadi, seseorang pasti telah menyalakan pendorong satelit untuk menggerakkannya ke arah Barat.
Satelit itu dibuat di AS dan diluncurkan dengan roket Delta milik Angkatan Udara AS. Washington juga mengujinya sebelum menyerahkan komandonya kepada Angkatan Udara Kerajaan. Menurut beberapa dokumen, kendali Skynet-1A kembali ke AS pada Juni 1977, demikian laporan BBC.
Inilah saatnya AS seharusnya mengarahkannya menjauh. Namun, satelit di GEO selalu berada di tempat yang sama di atas permukaan Bumi. Namun manuver terakhir memindahkannya ke Amerika padahal seharusnya terangkat ke orbit yang lebih tinggi dan pindah ke kuburan orbit, tempat satelit yang tidak berfungsi berada.
Kejanggalan ini membuat Kementerian Pertahanan Inggris terus mengawasi satelit tersebut untuk memastikan tidak terjadi tabrakan. Sampah antariksa menjadi masalah yang lebih besar saat ini, dan para ahli memperingatkan bahwa ini hanya masalah waktu dan bukan apakah tabrakan antariksa akan terjadi.
(wbs)
tulis komentar anda