Letusan Dahsyat Serupa Gunung Berapi Tambora Diklaim Akan Terjadi
Kamis, 26 Desember 2024 - 07:07 WIB
WAHYU BUDI SANTOSO - Bumi menghadapi satu dari enam kemungkinan mengalami letusan gunung berapi besar pada abad ini jika manusia tidak mempunyai rencana untuk menghadapinya, para ilmuwan telah memperingatkan.
Pakar iklim, Profesor Dr. Markus Stoffel mengatakan peristiwa seperti itu dapat memicu kekacauan iklim serupa dengan letusan Gunung Tambora di Indonesia pada tahun 1815, lapor portal berita MailOnline.
Letusan tersebut melepaskan 100 kilometer kubik gas, debu, dan batu ke atmosfer, menyebabkan suhu global anjlok.
Tanaman gagal tumbuh, kelaparan menyebar, penyakit melonjak dan puluhan ribu orang meninggal.
Berbeda dengan 'tahun tanpa musim panas' yang terjadi akibat letusan Tambora, megavolcano abad ke-21 akan menambah gangguan yang disebabkan oleh ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil.
“Efeknya mungkin lebih buruk dibandingkan tahun 1815,” jelas ilmuwan geologi, Dr. Michael Rampino.
“Dunia sekarang lebih tidak stabil,” tambahnya.
Pakar gunung api, Dr. Thomas Aubry mengatakan letusan gunung berapi di abad ke-21 akan berdampak pada dunia yang lebih kompak dan saling terhubung, dimana gangguan dramatis dapat terjadi dengan cara yang mematikan dan tidak terduga.
Pakar iklim, Profesor Dr. Markus Stoffel mengatakan peristiwa seperti itu dapat memicu kekacauan iklim serupa dengan letusan Gunung Tambora di Indonesia pada tahun 1815, lapor portal berita MailOnline.
Letusan tersebut melepaskan 100 kilometer kubik gas, debu, dan batu ke atmosfer, menyebabkan suhu global anjlok.
Tanaman gagal tumbuh, kelaparan menyebar, penyakit melonjak dan puluhan ribu orang meninggal.
Berbeda dengan 'tahun tanpa musim panas' yang terjadi akibat letusan Tambora, megavolcano abad ke-21 akan menambah gangguan yang disebabkan oleh ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil.
“Efeknya mungkin lebih buruk dibandingkan tahun 1815,” jelas ilmuwan geologi, Dr. Michael Rampino.
“Dunia sekarang lebih tidak stabil,” tambahnya.
Pakar gunung api, Dr. Thomas Aubry mengatakan letusan gunung berapi di abad ke-21 akan berdampak pada dunia yang lebih kompak dan saling terhubung, dimana gangguan dramatis dapat terjadi dengan cara yang mematikan dan tidak terduga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda