Mutasi COVID-19 'D614G' Teror Indonesia, Ahli Cemaskan Kesiapan Vaksin
Senin, 14 September 2020 - 00:09 WIB
JAKARTA - Virus COVID-19 telah bermutasi menjadi D614G dan telah masuk ke Amerika Serikat, Eropa, Amerika Utara, Malaysia dan Indonesia. Para ahli berpendapat dengan hadirnya D614G riset vaksin berbulan diharapkan tak mempengaruhi perkembangan Vaksin Corona. BACA JUGA - Mutasi Sempurna COVID-19 Terjadi di Indonesia, Dunia Keluarkan Tanda Bahaya
Seperti dilansir dari news-medical, Protein spike mendapat banyak perhatian dari sistem kekebalan inang karena terletak di permukaan luar virus (protein eksternal). Para ilmuwan telah memantau secara ekstensif semua data sekuensing genom virus corona yang tersedia secara global di database Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID).
BACA JUGA - Bajaj Siap Gempur Vespa Matik dengan Husqvarna E-01
Dengan demikian, mutasi spike D614G diharapkan memainkan peran utama dalam memodulasi kemampuan virus untuk melarikan diri dari respons imun yang diinduksi oleh vaksin.
Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa kemungkinan mutasi D614G mempengaruhi kemanjuran vaksin sangat kecil.
Karena mutasi tidak berada dalam domain pengikat reseptor protein spike, mutasi kecil kemungkinannya untuk memengaruhi kemampuan domain tersebut untuk menginduksi respons imun inang, yang diyakini sebagai prasyarat untuk netralisasi virus yang dimediasi oleh antibodi.
Selain itu, sebagian besar vaksin yang sedang berlangsung dikembangkan untuk melawan domain pengikat reseptor, dan dengan demikian, mutasi D614G seharusnya tidak berpengaruh pada kemanjuran vaksin.
Pengamatan penting lainnya adalah bahwa serum penyembuhan yang diperoleh orang yang terinfeksi virus D614 telah ditemukan dapat menetralkan virus yang mengandung G614, begitu pula sebaliknya.
Ini menunjukkan bahwa mutasi D614G tidak mengubah respons imun yang dimediasi oleh antibodi.
Seperti dilansir dari news-medical, Protein spike mendapat banyak perhatian dari sistem kekebalan inang karena terletak di permukaan luar virus (protein eksternal). Para ilmuwan telah memantau secara ekstensif semua data sekuensing genom virus corona yang tersedia secara global di database Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID).
BACA JUGA - Bajaj Siap Gempur Vespa Matik dengan Husqvarna E-01
Dengan demikian, mutasi spike D614G diharapkan memainkan peran utama dalam memodulasi kemampuan virus untuk melarikan diri dari respons imun yang diinduksi oleh vaksin.
Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa kemungkinan mutasi D614G mempengaruhi kemanjuran vaksin sangat kecil.
Karena mutasi tidak berada dalam domain pengikat reseptor protein spike, mutasi kecil kemungkinannya untuk memengaruhi kemampuan domain tersebut untuk menginduksi respons imun inang, yang diyakini sebagai prasyarat untuk netralisasi virus yang dimediasi oleh antibodi.
Selain itu, sebagian besar vaksin yang sedang berlangsung dikembangkan untuk melawan domain pengikat reseptor, dan dengan demikian, mutasi D614G seharusnya tidak berpengaruh pada kemanjuran vaksin.
Pengamatan penting lainnya adalah bahwa serum penyembuhan yang diperoleh orang yang terinfeksi virus D614 telah ditemukan dapat menetralkan virus yang mengandung G614, begitu pula sebaliknya.
Ini menunjukkan bahwa mutasi D614G tidak mengubah respons imun yang dimediasi oleh antibodi.
(wbs)
tulis komentar anda