Manfaatkan Musuh Alami, Pengendalian Hama Lebih Hemat Secara Biologis
Sabtu, 26 September 2020 - 10:15 WIB
Furlong mencontohkan pada awal abad ke-20, hama kelapa (Aspidiotus destructor) menjadi ancaman bagi kemakmuran ekonomi dan ketahanan pangan di Fiji. Hama ini menimbulkan masalah serius pada tanaman seperti kelapa dan pisang. (Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Suatu Negara Masuk Jurang Resesi)
Pada 1928, kumbang betina dari Trinidad dan tawon parasit mulai diperkenalkan dan hasilnya hampir langsung terlihat. Hama kelapa tidak lagi menjadi masalah ekonomi di semua pulau utama Fiji dalam waktu sembilan bulan, dan setelah 18 bulan, hama tersebut sulit untuk ditemukan.
“Pendekatan inovatif ini, dengan ilmu pengetahuan yang semakin baik, membantu memberi makan dunia, menjaga keanekaragaman hayati di pertanian, dan meningkatkan kualitas hidup petani,” tambahnya.
Furlong berharap bahwa penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Pemanfaatan sumber daya alam sangat beguna bagi ketahanan pangan dan industri di masa depan. (Lihat videonya: Fenomena Hujan Deras Disertai Butiran Es Landa Cimahi)
“Kami berharap penelitian ini memberikan pelajaran di masa depan dalam memitigasi hama, memulihkan ketahanan ekologi, dan secara berkelanjutan meningkatkan hasil dari sistem pangan global kita,” ungkap Furlong. (Fandy)
Pada 1928, kumbang betina dari Trinidad dan tawon parasit mulai diperkenalkan dan hasilnya hampir langsung terlihat. Hama kelapa tidak lagi menjadi masalah ekonomi di semua pulau utama Fiji dalam waktu sembilan bulan, dan setelah 18 bulan, hama tersebut sulit untuk ditemukan.
“Pendekatan inovatif ini, dengan ilmu pengetahuan yang semakin baik, membantu memberi makan dunia, menjaga keanekaragaman hayati di pertanian, dan meningkatkan kualitas hidup petani,” tambahnya.
Furlong berharap bahwa penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Pemanfaatan sumber daya alam sangat beguna bagi ketahanan pangan dan industri di masa depan. (Lihat videonya: Fenomena Hujan Deras Disertai Butiran Es Landa Cimahi)
“Kami berharap penelitian ini memberikan pelajaran di masa depan dalam memitigasi hama, memulihkan ketahanan ekologi, dan secara berkelanjutan meningkatkan hasil dari sistem pangan global kita,” ungkap Furlong. (Fandy)
(ysw)
tulis komentar anda