Obat Masa Depan Dapat Hidup di Dalam Tubuh Manusia
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 12:15 WIB
Para peneliti berusaha membangun rangkaian biologis yang menggunakan aktivitas protease untuk memproses informasi biologis di bawah kerangka digital atau analog. Protease adalah enzim yang memecah protein menjadi polipeptida dan asam amino menjadi lebih kecil. (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)
Tim membangun konverter analog ke digital dengan perangkat kecil yang mengubah sinyal dari bakteri menjadi satu dan nol. Kemudian, rangkaian menggunakan angka-angka ini untuk memilih dosis obat yang tepat, yang diperlukan untuk membunuh bakteri tanpa overdosis.
“Kami tergoda dengan ide logika fuzzy ini, di mana Anda bisa memikirkan apa yang terjadi jika ada sinyal antara nol dan satu,” tambahnya.
“Kami sangat terinspirasi oleh konsep ini, jadi kami memutuskan untuk membangun rangkaian bio analog dengan bahan dasar yang sama seperti sebelumnya, protease dan peptida. Dan kami mampu memecahkan masalah ramalan matematika,” tambah Holt.
Menurut Kwong, kemampuan untuk memproses informasi dari lingkungan biomolekuler dengan kerangka kerja analog sangat penting. Logika fuzzy menarik karena biologi tidak berpikir dalam angka nol dan satu.
“Biologi beroperasi sebagai spektrum. Jadi jika Anda berpikir tentang aktivitas enzimatik, itu tidak pernah hanya aktif dan nonaktif. Aktif, dan aktivitas bisa di mana saja antara nol dan satu. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk)
“Jadi tujuan jangka panjangnya adalah untuk menyadari bahwa biologi tidak sesederhana rangkaian elektronik digital. Anda sebenarnya membutuhkan beberapa kapasitas untuk bekerja dengan sinyal analog,” kata Kwong. (Fandy)
Tim membangun konverter analog ke digital dengan perangkat kecil yang mengubah sinyal dari bakteri menjadi satu dan nol. Kemudian, rangkaian menggunakan angka-angka ini untuk memilih dosis obat yang tepat, yang diperlukan untuk membunuh bakteri tanpa overdosis.
“Kami tergoda dengan ide logika fuzzy ini, di mana Anda bisa memikirkan apa yang terjadi jika ada sinyal antara nol dan satu,” tambahnya.
“Kami sangat terinspirasi oleh konsep ini, jadi kami memutuskan untuk membangun rangkaian bio analog dengan bahan dasar yang sama seperti sebelumnya, protease dan peptida. Dan kami mampu memecahkan masalah ramalan matematika,” tambah Holt.
Menurut Kwong, kemampuan untuk memproses informasi dari lingkungan biomolekuler dengan kerangka kerja analog sangat penting. Logika fuzzy menarik karena biologi tidak berpikir dalam angka nol dan satu.
“Biologi beroperasi sebagai spektrum. Jadi jika Anda berpikir tentang aktivitas enzimatik, itu tidak pernah hanya aktif dan nonaktif. Aktif, dan aktivitas bisa di mana saja antara nol dan satu. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk)
“Jadi tujuan jangka panjangnya adalah untuk menyadari bahwa biologi tidak sesederhana rangkaian elektronik digital. Anda sebenarnya membutuhkan beberapa kapasitas untuk bekerja dengan sinyal analog,” kata Kwong. (Fandy)
(ysw)
tulis komentar anda