3 Negara Klaim Kemanjuran Vaksin Covid-19 'Sinopharm' hingga 50–90%
Kamis, 31 Desember 2020 - 10:18 WIB
Ketika tingkat kemanjuran vaksin yang dikembangkan China mengikuti keberhasilan vaksin pesaingnya dari Pfizer-BioNTech dan Moderna – yang mencapai lebih dari 90% – hal ini menunjukkan kemajuan China dalam pertarungan global untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yang berhasil.
CNBG juga memiliki vaksin lain dalam uji klinis tahap akhir. Keduanya telah disetujui untuk penggunaan darurat di China, meskipun penelitiannya belum selesai.
Presiden China Xi Jinping telah berjanji untuk menjadikan vaksin buatan perusahaan farmasi negara itu untuk kepentingan luas di seluruh dunia. China telah berhasil mendapatkan beberapa kesepakatan pasokan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia dan Brazil – negara dengan jumlah penduduk terpadat di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Tetapi hingga laporan ini disampaikan belum ada perusahaan farmasi China yang merilis data kemanjuran vaksin secara rinci.
Para pakar kesehatan telah mengingatkan masih terlalu dini untuk menyimpulkan keberhasilan v aksin Sinopharm. “Data ini hanya dapat diinterpretasikan jika sudah ada rincian pentingnya, seperti penjelasan tentang desain studi, jumlah peserta uji klinis, periode observasi dan jumlah kasus,” ujar Ooi Eng Eong, pakar imunologi di Universitas Nasional Singapura NUS.
CNBG juga memiliki vaksin lain dalam uji klinis tahap akhir. Keduanya telah disetujui untuk penggunaan darurat di China, meskipun penelitiannya belum selesai.
Presiden China Xi Jinping telah berjanji untuk menjadikan vaksin buatan perusahaan farmasi negara itu untuk kepentingan luas di seluruh dunia. China telah berhasil mendapatkan beberapa kesepakatan pasokan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia dan Brazil – negara dengan jumlah penduduk terpadat di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Tetapi hingga laporan ini disampaikan belum ada perusahaan farmasi China yang merilis data kemanjuran vaksin secara rinci.
Para pakar kesehatan telah mengingatkan masih terlalu dini untuk menyimpulkan keberhasilan v aksin Sinopharm. “Data ini hanya dapat diinterpretasikan jika sudah ada rincian pentingnya, seperti penjelasan tentang desain studi, jumlah peserta uji klinis, periode observasi dan jumlah kasus,” ujar Ooi Eng Eong, pakar imunologi di Universitas Nasional Singapura NUS.
(wbs)
tulis komentar anda