Selamatkan Badak Putih dari Kepunahan, Ilmuwan Rekayasa Embrio Buatan
Rabu, 27 Januari 2021 - 08:28 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan yang bekerja untuk menyelamatkan badak putih utara dari kepunahan telah menghasilkan dua lagi embrio mamalia paling terancam di dunia. Sejauh ini, ilmuwan berhasil menambah jumlah embrio yang layak diproduksi menjadi lima.
Saat ini diketahui tidak ada badak putih jantan yang hidup dari dua ekor badak putih utara yang tersisa di Bumi. Hal ini membuat kedua ekor badak putih yang tersisa itu tak mungkin bisa melahirkan anak karena tak ada embrio jantan yang akan membuahinya. (Baca: Ahli Temukan Fakta Baru Tentang Harimau Tasmanisa yang Sudah Punah)
Kini ilmuwan berharap untuk bisa menanamkan embrio yang terbuat dari sel telur badak dan sperma beku dari pejantan yang sudah meninggal ke ibu pengganti dari spesies badak yang masih tersisa.
Pekerjaan tim peneliti BioRescue telah terhambat oleh pandemi virus corona karena pembatasan perjalanan internasional menunda beberapa prosedurnya.
"2020 benar-benar ujian yang berat bagi kita semua, tetapi menyerah bukanlah mentalitas ilmuwan sejati," kata pemimpin BioRescue Thomas Hildebrandt dari Institut Leibniz untuk Penelitian Kebun Binatang dan Satwa Liar di Jerman kepada Reuters.
“Natal memberi kami hadiah: dua embrio. Dan kami sangat senang tentang itu. " (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Kelima embrio disimpan dalam nitrogen cair di laboratorium di Cremona, di wilayah Lombardy Italia, menunggu untuk dipindahkan ke ibu pengganti.
Saat ini diketahui tidak ada badak putih jantan yang hidup dari dua ekor badak putih utara yang tersisa di Bumi. Hal ini membuat kedua ekor badak putih yang tersisa itu tak mungkin bisa melahirkan anak karena tak ada embrio jantan yang akan membuahinya. (Baca: Ahli Temukan Fakta Baru Tentang Harimau Tasmanisa yang Sudah Punah)
Kini ilmuwan berharap untuk bisa menanamkan embrio yang terbuat dari sel telur badak dan sperma beku dari pejantan yang sudah meninggal ke ibu pengganti dari spesies badak yang masih tersisa.
Pekerjaan tim peneliti BioRescue telah terhambat oleh pandemi virus corona karena pembatasan perjalanan internasional menunda beberapa prosedurnya.
"2020 benar-benar ujian yang berat bagi kita semua, tetapi menyerah bukanlah mentalitas ilmuwan sejati," kata pemimpin BioRescue Thomas Hildebrandt dari Institut Leibniz untuk Penelitian Kebun Binatang dan Satwa Liar di Jerman kepada Reuters.
“Natal memberi kami hadiah: dua embrio. Dan kami sangat senang tentang itu. " (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Kelima embrio disimpan dalam nitrogen cair di laboratorium di Cremona, di wilayah Lombardy Italia, menunggu untuk dipindahkan ke ibu pengganti.
(ysw)
tulis komentar anda