Ternyata Begini Riwayat Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Sebelum Terjatuh
Rabu, 27 Januari 2021 - 21:43 WIB
JAKARTA - Investigasi yang tengah dilakukan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 tengah dilakukan. Dan kini penyelidikan mecuat ke autothrottle pesawat yang bermasalah dan co dikendalikan Pilot SJ182 Kapten Afwan.
Menurut Reuters, KNKT menyatakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian 9 Januari telah dilaporkan adanya masalah pada sistem autothrottle pesawat.
“Ada laporan kerusakan pada autothrottle beberapa hari sebelumnya kepada teknisi di maintenance log, tapi kami tidak tahu apa masalahnya… Jika kami menemukan CVR (cockpit voice recorder) kami bisa mendengar diskusi antara pilot, apa yang mereka bicarakan dan kami akan tahu apa masalahnya. " tutur Ketua Sub-Komite IK Penerbangan KNKT Nurcayho Utomo, KNKT, seperti dilansir Reuters
Menurut data dari FlightRadar24.com, PK-CLC turun dari 10.900 kaki menjadi hanya 250 kaki dalam waktu kurang dari satu menit. Para kru tampaknya tidak mengirimkan sinyal bahaya pada tahap apa pun.
BACA JUGA - Ketakutan Pembuat Boeing 737 Soal Sistem Otomatis Pesawat Terkuak
Sementara kecurigaan autothrottle sedang diteliti oleh penyelidik, masih belum dikonfirmasi secara resmi apakah fungsi ini memiliki peran aktif dalam kecelakaan itu. Namun, pejabat KNKT mencatat bahwa sejauh yang dia ingat, tidak ada masalah lain yang muncul dalam catatan pemeliharaan, pesawat diizinkan untuk terbang tanpa sistem autothrottle yang berfungsi karena dapat dimatikan dan dikendalikan secara manual.
Namun, menurut informasi yang diperoleh Wall Street Journal, data kotak hitam menunjukkan bahwa sistem autothrottle tidak beroperasi dengan baik pada satu mesin di beberapa titik selama penerbangan hal itu membuat pesawat menukik kebawa.
'' Alih-alih menonaktifkan sistem, pilot 'mencoba untuk mengatasi throttle yang macet. Namun membuat pesawat sulit dikendalikan,'' tulis Laporan all Street Journal
Menurut Reuters, KNKT menyatakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian 9 Januari telah dilaporkan adanya masalah pada sistem autothrottle pesawat.
“Ada laporan kerusakan pada autothrottle beberapa hari sebelumnya kepada teknisi di maintenance log, tapi kami tidak tahu apa masalahnya… Jika kami menemukan CVR (cockpit voice recorder) kami bisa mendengar diskusi antara pilot, apa yang mereka bicarakan dan kami akan tahu apa masalahnya. " tutur Ketua Sub-Komite IK Penerbangan KNKT Nurcayho Utomo, KNKT, seperti dilansir Reuters
Menurut data dari FlightRadar24.com, PK-CLC turun dari 10.900 kaki menjadi hanya 250 kaki dalam waktu kurang dari satu menit. Para kru tampaknya tidak mengirimkan sinyal bahaya pada tahap apa pun.
BACA JUGA - Ketakutan Pembuat Boeing 737 Soal Sistem Otomatis Pesawat Terkuak
Sementara kecurigaan autothrottle sedang diteliti oleh penyelidik, masih belum dikonfirmasi secara resmi apakah fungsi ini memiliki peran aktif dalam kecelakaan itu. Namun, pejabat KNKT mencatat bahwa sejauh yang dia ingat, tidak ada masalah lain yang muncul dalam catatan pemeliharaan, pesawat diizinkan untuk terbang tanpa sistem autothrottle yang berfungsi karena dapat dimatikan dan dikendalikan secara manual.
Namun, menurut informasi yang diperoleh Wall Street Journal, data kotak hitam menunjukkan bahwa sistem autothrottle tidak beroperasi dengan baik pada satu mesin di beberapa titik selama penerbangan hal itu membuat pesawat menukik kebawa.
'' Alih-alih menonaktifkan sistem, pilot 'mencoba untuk mengatasi throttle yang macet. Namun membuat pesawat sulit dikendalikan,'' tulis Laporan all Street Journal
(wbs)
tulis komentar anda