Kabar Baik, Vaksin Moderna Dinilai Bisa Redam Varian Virus Corona
Kamis, 28 Januari 2021 - 03:25 WIB
WESTON - Vaksin COVID-19 tampaknya bekerja melawan varian SARS-CoV-2 baru yang menyebar dengan cepat. Hal itu diungkap Darin Edwards, Director of Immunology, Infectious Disease Group, Moderna.
Bersama rekan-rekannya, dia mengumpulkan sampel darah dari 8 orang dan 24 kera yang telah menerima 2 dosis vaksin perusahaan. Vaksin menginstruksikan tubuh untuk membuat protein lonjakan virus Corona, yang memprioritaskan sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi 'penetral' yang dapat mencegah sel terinfeksi. Semua sampel darah dari orang dan monyet yang divaksinasi mengandung antibodi penawar terhadap virus.
Para peneliti memaparkan darah ke partikel virus yang meniru berbagai varian virus Corona, termasuk bentuk yang muncul pertama kali ditemukan di Inggris dan lainnya, 501Y.V2, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Antibodi penawar sampel sama efektifnya terhadap varian yang pertama kali ditemukan di Inggris Raya dibandingkan bentuk virus yang lebih lama. Namun hanya sekitar seperlima hingga sepersepuluh yang efektif dalam menetralkan 501YV.2.
"Meski begitu, antibodi itu cukup efektif untuk memberikan perlindungan terhadap kedua varian tersebut," kata peneliti, dikutip Nature.com.
Moderna, menyatakan, pihaknya berencana menguji booster untuk meningkatkan kekebalan terhadap varian virus Corona yang muncul.
Bersama rekan-rekannya, dia mengumpulkan sampel darah dari 8 orang dan 24 kera yang telah menerima 2 dosis vaksin perusahaan. Vaksin menginstruksikan tubuh untuk membuat protein lonjakan virus Corona, yang memprioritaskan sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi 'penetral' yang dapat mencegah sel terinfeksi. Semua sampel darah dari orang dan monyet yang divaksinasi mengandung antibodi penawar terhadap virus.
Para peneliti memaparkan darah ke partikel virus yang meniru berbagai varian virus Corona, termasuk bentuk yang muncul pertama kali ditemukan di Inggris dan lainnya, 501Y.V2, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Antibodi penawar sampel sama efektifnya terhadap varian yang pertama kali ditemukan di Inggris Raya dibandingkan bentuk virus yang lebih lama. Namun hanya sekitar seperlima hingga sepersepuluh yang efektif dalam menetralkan 501YV.2.
"Meski begitu, antibodi itu cukup efektif untuk memberikan perlindungan terhadap kedua varian tersebut," kata peneliti, dikutip Nature.com.
Moderna, menyatakan, pihaknya berencana menguji booster untuk meningkatkan kekebalan terhadap varian virus Corona yang muncul.
(iqb)
tulis komentar anda