2021 Suhu Bumi Ada di Titik Terpanas Selama 12.000 Tahun
Minggu, 31 Januari 2021 - 14:03 WIB
JAKARTA - Suhu planet Bumi saat ini menjadi yang terpanas yang pernah ada sejak 12.000 tahun terakhir, sejak periode perkembangan peradaban umat manusia.
Analisis suhu permukaan laut menunjukkan perubahan iklim yang didorong oleh manusia telah menempatkan dunia di "wilayah yang belum dipetakan", kata para ilmuwan. Planet ini bahkan mungkin berada pada suhu terhangat selama 125.000 tahun, meskipun data sejauh itu kurang pasti.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, mencapai kesimpulan ini dengan memecahkan teka-teki lama yang dikenal sebagai "teka-teki suhu Holosen".
Model iklim telah menunjukkan pemanasan terus menerus sejak zaman es terakhir berakhir 12.000 tahun yang lalu dan periode Holosen dimulai.
Tapi, perkiraan suhu yang berasal dari cangkang fosil menunjukkan puncak pemanasan 6.000 tahun yang lalu dan kemudian mendingin, hingga revolusi industri menghasilkan emisi karbon yang kian melonjak.
“Kami menunjukkan bahwa suhu tahunan rata-rata global telah meningkat selama 12.000 tahun terakhir, bertentangan dengan hasil sebelumnya,” kata Samantha Bova, dari Rutgers University, dikutip dari The Guardian, Minggu (31/1/2021).
"Ini berarti bahwa periode pemanasan global modern yang disebabkan oleh manusia mempercepat peningkatan suhu global dalam jangka panjang, membuat wilayah yang saat ini benar-benar belum dipetakan. Ini mengubah dasar dan menekankan betapa pentingnya menanggapi situasi kita dengan serius," lanjut Bova yang juga memimpin penelitan tersebut.
Bumi sekarang mungkin lebih panas daripada waktu mana pun sejak sekitar 125.000 tahun yang lalu, yang merupakan periode hangat terakhir di antara zaman es. Namun, para ilmuwan tidak dapat memastikan karena hanya ada sedikit data yang berkaitan dengan waktu itu.
Analisis suhu permukaan laut menunjukkan perubahan iklim yang didorong oleh manusia telah menempatkan dunia di "wilayah yang belum dipetakan", kata para ilmuwan. Planet ini bahkan mungkin berada pada suhu terhangat selama 125.000 tahun, meskipun data sejauh itu kurang pasti.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, mencapai kesimpulan ini dengan memecahkan teka-teki lama yang dikenal sebagai "teka-teki suhu Holosen".
Model iklim telah menunjukkan pemanasan terus menerus sejak zaman es terakhir berakhir 12.000 tahun yang lalu dan periode Holosen dimulai.
Tapi, perkiraan suhu yang berasal dari cangkang fosil menunjukkan puncak pemanasan 6.000 tahun yang lalu dan kemudian mendingin, hingga revolusi industri menghasilkan emisi karbon yang kian melonjak.
“Kami menunjukkan bahwa suhu tahunan rata-rata global telah meningkat selama 12.000 tahun terakhir, bertentangan dengan hasil sebelumnya,” kata Samantha Bova, dari Rutgers University, dikutip dari The Guardian, Minggu (31/1/2021).
"Ini berarti bahwa periode pemanasan global modern yang disebabkan oleh manusia mempercepat peningkatan suhu global dalam jangka panjang, membuat wilayah yang saat ini benar-benar belum dipetakan. Ini mengubah dasar dan menekankan betapa pentingnya menanggapi situasi kita dengan serius," lanjut Bova yang juga memimpin penelitan tersebut.
Bumi sekarang mungkin lebih panas daripada waktu mana pun sejak sekitar 125.000 tahun yang lalu, yang merupakan periode hangat terakhir di antara zaman es. Namun, para ilmuwan tidak dapat memastikan karena hanya ada sedikit data yang berkaitan dengan waktu itu.
tulis komentar anda