Begini Penjelasan Ilmiah saat Kita Jatuh Cinta Menurut Sains

Senin, 15 Februari 2021 - 23:02 WIB
Sains bisa menjelaskan mengenai proses jatuh cinta yang dirasakan oleh manusia. Foto/timeshighereducation
JAKARTA - Kita pernah merasakannya apa yang namanya jatuh cinta . Ada rasa senang, bahagia, dan sedih yang bercampur aduk menjadi satu. Lalu bisakah sains menjelaskan kata cinta?

Tapi apakah cinta itu? Di mana tempatnya? Apa pemicunya? Dan apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran dan tubuh kita saat kita “jatuh cinta”?

Berdasarkan sains, tulis laman theconversation, mereka yang "jatuh cinta" mengalami serangkaian perasaan yang intens, seperti pikiran yang mengganggu, ketergantungan emosional, dan energi yang meningkat. Walapun perasaan ini mungkin terbatas pada fase awal hubungan.

Aktivitas Otak

Banyak wilayah otak, terutama yang terkait dengan penghargaan dan motivasi, diaktifkan oleh pemikiran atau kehadiran pasangan romantis. Ini termasuk hipokampus, hipotalamus, dan korteks cingulated anterior.



Aktivasi area ini dapat berfungsi untuk menghambat perilaku defensif, mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan pada pasangan. Selain itu, area seperti amigdala dan korteks frontal dinonaktifkan sebagai respons terhadap cinta romantis; sebuah proses yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kemungkinan emosi negatif atau penilaian pasangan.

Oleh karena itu, aktivasi otak sebagai respons terhadap pasangan romantis tampaknya memberi penghargaan pada interaksi sosial dan menghambat respons negatif. Sejauh mana otak diaktifkan selama tahap awal hubungan romantis tampaknya memengaruhi kesejahteraan kita sendiri dan sejauh mana hubungan itu berhasil atau gagal.

Misalnya kebahagiaan, komitmen kepada pasangan dan kepuasan hubungan masing-masing terkait dengan intensitas aktivasi otak.

Pengaruh Hormonal
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More