Ilmuwan Hungaria Ciptakan Alat Pelacak Keberadaan Air di Bulan
Rabu, 17 Februari 2021 - 08:32 WIB
BUDAPEST - Ilmuwan hungaria sedang mengembangkan alat penjelajah kecil untuk melacak keberadaan air di Bulan . Alat seberat 4 ons itu dirancang untuk mengidentifikasi dan memetakan kandungan hidrogen di bawah permukaan tanah bulan.
Penjelajah tersebut dinamai Puli yang berasal dari nama jenis anjing di Hungaria. Penjelajah ini salah satu teknologi yang memenangkan kompetisi "Honey, I Shrunk The NASA Payload" tahun 2020 yang diselenggarakan NASA. (Baca: Pesawat Antariksa China Mendarat di Bulan untuk Ambil Sampel Batu 2 Kg)
"Ia mencari radiasi latar dan kemudian radiasi latar belakang menginduksi radiasi sekunder yang keluar dari Bulan," kata Matyas Hazadi, kepala teknik teknik di Puli Space Technologies Ltd yang berbasis di Budapest, seperti dikutip Reuters.
Penjelajah ini memiliki empat roda yang dapat dikemudikan secara independen yang dibentuk dari jari-jari karet seperti kaki dan dapat menskalakan lereng 40-45 derajat, dan prototipe-nya telah diuji di medan mirip bulan di Hawaii dan Maroko.
Didukung oleh dana pengembangan NASA, perusahaan mengharapkannya siap untuk digunakan dalam misi bulan mulai tahun depan. (Baca juga: Tianwen-1 China Dijadwalkan Mendarat di Mars Mei 2021)
Observatorium Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) tahun lalu mengonfirmasi keberadaan air di Bulan untuk pertama kalinya. Keberadaan air ini diharapkan menjadi sumber potensial bahan bakar roket, rehidrasi, dan oksigen.
Penjelajah tersebut dinamai Puli yang berasal dari nama jenis anjing di Hungaria. Penjelajah ini salah satu teknologi yang memenangkan kompetisi "Honey, I Shrunk The NASA Payload" tahun 2020 yang diselenggarakan NASA. (Baca: Pesawat Antariksa China Mendarat di Bulan untuk Ambil Sampel Batu 2 Kg)
"Ia mencari radiasi latar dan kemudian radiasi latar belakang menginduksi radiasi sekunder yang keluar dari Bulan," kata Matyas Hazadi, kepala teknik teknik di Puli Space Technologies Ltd yang berbasis di Budapest, seperti dikutip Reuters.
Penjelajah ini memiliki empat roda yang dapat dikemudikan secara independen yang dibentuk dari jari-jari karet seperti kaki dan dapat menskalakan lereng 40-45 derajat, dan prototipe-nya telah diuji di medan mirip bulan di Hawaii dan Maroko.
Didukung oleh dana pengembangan NASA, perusahaan mengharapkannya siap untuk digunakan dalam misi bulan mulai tahun depan. (Baca juga: Tianwen-1 China Dijadwalkan Mendarat di Mars Mei 2021)
Observatorium Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) tahun lalu mengonfirmasi keberadaan air di Bulan untuk pertama kalinya. Keberadaan air ini diharapkan menjadi sumber potensial bahan bakar roket, rehidrasi, dan oksigen.
(ysw)
tulis komentar anda