Belasan Astroid Menakutkan Ini Sejak 2020 Telah Diawasi Ketat
Minggu, 28 Februari 2021 - 21:31 WIB
JAKARTA - Pada bulan Juni 2020 NASA belasan asteroid melintasi Bumi. Beberapa diantaranya termasuk kategori lintasan dekat yang berpotensi bahaya. Lembaga antariksa AS itu sudah kembangkan program penangkalnya
NASA sendiri melaporkan, asteroid yang melintas dekat bumi sangat banyak. Paling tidak sekali dalam setahun, sebuah asteroid berukuran sebesar mobil masuk ke atmosfir bumi dan biasanya habis terbakar sebelum mencapai permukaan.
Tabrakan asteroid dengan Bumi yang paling dahsyat terjadi sekitar 66 juta tahun silam yang memusnahkan dinosaurus dan banyak spesies lainnya. Diameter asteroidnya sekitar 80 km dan menghantam Bumi dengan kecepatan 20 km per detik. Impak tumbukan menciptakan kawah berdiameter 150 km dengan kedalaman 20 km.
Menimbang ancaman nyata dari asteroid atau meteorit terhadp bumi, badan antariksa Amerika Serikat NASA mengagas program perlindungan bumi dari tabrakan dengan benda langit semacam itu. Program yang diberi nama Double Asteroid Redirection Test (DART) berfungsi dengan teknik yang disebut “kinetic impactor.“
Tonton video 03:53
Dengan teknik ini, gerakan asteroid di luar angkasa dialihkan dan diubah trayektorinya. Wahana ruang angkasa DART akan ditabrakkan ke asteroid dengan kecepatan 6,6 kilometer per detik, untuk menciptakan impak kinetik. Dengan itu periode orbital dan kecepatan asteroid akan berubah.
DART akan diluncurkan bulan Juli 2021 menggunakan roket SpaceX dari Vandenberg Air Force Base, California. Setelah berpisah dari wahana peluncur, DART akan mengorbit setahun lebih untuk mencegat asteroid Didymos pada September 2022.
Tabrakan akan dilakukan di ketinggian 11 juta kilometer dari Bumi. Para pakar di bumi akan melakukan observasi untuk mengukur perubahan akibat momentum impak pada asteroid bersangkutan.
Tak hanya NASA bahkan Tahun 2020 ESA akan mengirimkan wahana nirawak buat mengorbit asteroid Didymos untuk dibelokan agar tak menghantam bumi.
NASA sendiri melaporkan, asteroid yang melintas dekat bumi sangat banyak. Paling tidak sekali dalam setahun, sebuah asteroid berukuran sebesar mobil masuk ke atmosfir bumi dan biasanya habis terbakar sebelum mencapai permukaan.
Baca Juga
Tabrakan asteroid dengan Bumi yang paling dahsyat terjadi sekitar 66 juta tahun silam yang memusnahkan dinosaurus dan banyak spesies lainnya. Diameter asteroidnya sekitar 80 km dan menghantam Bumi dengan kecepatan 20 km per detik. Impak tumbukan menciptakan kawah berdiameter 150 km dengan kedalaman 20 km.
Menimbang ancaman nyata dari asteroid atau meteorit terhadp bumi, badan antariksa Amerika Serikat NASA mengagas program perlindungan bumi dari tabrakan dengan benda langit semacam itu. Program yang diberi nama Double Asteroid Redirection Test (DART) berfungsi dengan teknik yang disebut “kinetic impactor.“
Tonton video 03:53
Dengan teknik ini, gerakan asteroid di luar angkasa dialihkan dan diubah trayektorinya. Wahana ruang angkasa DART akan ditabrakkan ke asteroid dengan kecepatan 6,6 kilometer per detik, untuk menciptakan impak kinetik. Dengan itu periode orbital dan kecepatan asteroid akan berubah.
DART akan diluncurkan bulan Juli 2021 menggunakan roket SpaceX dari Vandenberg Air Force Base, California. Setelah berpisah dari wahana peluncur, DART akan mengorbit setahun lebih untuk mencegat asteroid Didymos pada September 2022.
Tabrakan akan dilakukan di ketinggian 11 juta kilometer dari Bumi. Para pakar di bumi akan melakukan observasi untuk mengukur perubahan akibat momentum impak pada asteroid bersangkutan.
Tak hanya NASA bahkan Tahun 2020 ESA akan mengirimkan wahana nirawak buat mengorbit asteroid Didymos untuk dibelokan agar tak menghantam bumi.
(wbs)
tulis komentar anda