Asteroid Besar Melintasi Bumi Tanggal 21 Maret, NASA: Aman Kok!

Jum'at, 12 Maret 2021 - 17:29 WIB
Tampak pemandangan dari dalam kubah Fasilitas Teleskop Inframerah NASA yang akan digunakan untuk mempelajari asteroid 2001 FO32 selama flyby 21 Maret 2021. Foto/UH/IfA
HOUSTON - Asteroid terbesar yang melewati Bumi tahun ini akan melintasi pada tanggal 21 Maret. NASA mengabarkan asteroid itu tidak membahayakan penduduk Bumi.

Para astronom pun akan mendapatkan kesempatan berharga untuk mengamati batuan luar angkasa dari jarak dekat saat asteroid dengan kode 2001 FO32 melesat melewati Planet Bumi. "Asteroid itu memiliki jarak lintasan mendekati 2 juta kilometer dengan Bumi," kata Laboratorium Propulsi Jet NASA dalam keterangan resminya, Jumat (12/3/2021).

"Tidak ada ancaman tabrakan dengan planet kita sekarang atau selama berabad-abad mendatang," kata pernyataan itu lebih lanjut.



"Kami mengetahui jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi Matahari dengan sangat akurat, sejak ditemukan 20 tahun lalu dan terus dilacak sejak saat itu," papar Paul Chodas, Direktur Center for Near Earth Object Studies (CNEOS), yang dikelola oleh JPL, dalam pernyataan yang sama. "Tidak ada kemungkinan asteroid akan lebih dekat ke Bumi dari 1,25 juta mil."

Asteroid itu, yang diperkirakan memiliki lebar 440 hingga 680 meter, akan meluncur melewati Bumi dengan kecepatan 124.00 km/jam. Kecepatan ini lebih cepat daripada kebanyakan asteroid yang bergerak di dekat Bumi.

Menurut JPL, tulis Space.com, kecepatannya yang tidak biasa karena orbitnya yang memanjang dan sangat miring di sekitar Matahari. Saat batu luar angkasa tersebut mendekati tata surya bagian dalam, kecepatannya bertambah sebelum berputar kembali ke luar angkasa sebelum berbalik kembali ke Matahari, mengorbit sekali setiap 810 hari.

Batu tersebut dianggap sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya", atau PHA, oleh CNEOS. CNEOS memantau PHA seperti 2001 FO32 menggunakan radar dan teleskop berbasis darat, melacak pergerakan mereka jika mereka cukup dekat dengan Bumi untuk menimbulkan risiko benturan.

Sementara asteroid mengorbit Matahari sekali setiap 2,25 tahun, 2001 FO32 tidak akan sedekat ini dengan planet kita lagi sampai 2052, ketika asteroid itu akan lewat pada jarak 2,8 juta km.

Lintasan "dekat" ini tidak menimbulkan risiko bagi kita yang tinggal di planet Bumi. Yang jelas, lintasan terbang tersebut memberikan kesempatan bagi para astronom untuk melihat dengan baik pada FO32 2001.

"Kedekatan tersebut akan memungkinkan para astronom untuk mengamati ukuran dan kecerahan asteroid dengan lebih baik dan memberi mereka gagasan yang lebih baik tentang komposisinya, pada dasarnya melakukan 'geologi dengan teleskop'," ucap Vishnu Reddy, seorang profesor di Lunar and Planetary Laboratory Universitas Arizona di Tucson. Baca juga: Demi Keamanan Rekening Bank, Hapus Aplikasi Ini di Ponsel Anda Sekarang!

Sekarang, ketika para astronom profesional merencanakan pengamatan mereka untuk flyby dengan teleskop seperti Infrared Telescope Facility (IRTF) NASA di Hawai. "Astronom amatir di Belahan Bumi Selatan dan di garis lintang utara yang rendah seharusnya dapat melihat asteroid ini menggunakan teleskop berukuran sedang dengan lubang setidaknya 8 inci di malam hari yang mengarah ke pendekatan terdekat, tetapi mereka mungkin membutuhkan grafik bintang untuk menemukannya," kata Chodas.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More