NASA Pilih SpaceX Kirim Astronot Jejakkan Kaki di Bulan
Sabtu, 17 April 2021 - 10:04 WIB
ALABAMA - NASA akhirnya memilih perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk sebagai operator pengiriman astronot ke Bulan. Terpilihnya SpaceX merupakan langkah lanjutan misi Artemis dimana para astronot akan lebih mengeksplorasi satelit planet Bumi itu.
Nantinya SpaceX diwajibkan mengirim dua orang astronot ke Bulan. Setidaknya misi ini akan jad sangat bersejarah mengingat satu dari dua astronot yang dikirimkan ke Bulan adalah perempuan.
Diketahui salah satu program Artemis yang dilaksanakan NASA memang tidak hanya sekadar mengirimkan astronot berjalan-jalan di Bulan. Mereka juga ingin menghadirkan terobosan baru bagi catatan sejarah antariksa dunia. Ke depannya setelah membawa astronot perempuan, program Artemis ingin mengirim astronot dengan kulit berwarna.
Sementara penunjukan SpaceX itu membuat NASA harus menggelontorkan sejumlah uang untuk pelaksanaan misi. Disebutkan situs Nasa, uang yang diterima oleh SpaceX mencapai USD2,89 miliar atau setara Rp41,4 triliun.
"Dengan penunjukan ini Nasa dan partner terpilih akan menyelesaikan misi pertama pengiriman astronot ke Bulan di abad 21. Kami juga melangkah lebih maju dalam kesetaraan perempuan dan eksplorasi jangka panjang ruang angkasa," ujar Kathy Lueder, Assocuate Administrator for Human Expolrations and Operation Mission Directorate NASA.
Sementara SpaceX dikutip situs resmi NASA disebutkan telah bekerja dengan para ahli di NASA. Mereka juga diwajibkan untuk menyerahkan desain pesawat ruang angkasa mereka yang akan didaratkan di Bulan. Pesawat ruang angkasa buatan SpaceX itu diwajibkan memenuhi standar yang ditetapkan NASA seperti keamanan, teknis medis, mekanikal, dan area teknis kesehatan.
"Ini adalah masa-masa yang membanggakan buat NASA terutama tim Artemis. Saat program Apollo dulu, kami berhasil membuktikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kali ini kami akan mengirimkan astronot kami ke BUlan untuk eksplorasi area baru untuk jangka waktu yang lama," ujar Lisa Watson-Morgan, Program Manager for HLS di Marshall Space Flight Center NAsA, Hunstville, Alabama.
Nantinya SpaceX diwajibkan mengirim dua orang astronot ke Bulan. Setidaknya misi ini akan jad sangat bersejarah mengingat satu dari dua astronot yang dikirimkan ke Bulan adalah perempuan.
Diketahui salah satu program Artemis yang dilaksanakan NASA memang tidak hanya sekadar mengirimkan astronot berjalan-jalan di Bulan. Mereka juga ingin menghadirkan terobosan baru bagi catatan sejarah antariksa dunia. Ke depannya setelah membawa astronot perempuan, program Artemis ingin mengirim astronot dengan kulit berwarna.
Sementara penunjukan SpaceX itu membuat NASA harus menggelontorkan sejumlah uang untuk pelaksanaan misi. Disebutkan situs Nasa, uang yang diterima oleh SpaceX mencapai USD2,89 miliar atau setara Rp41,4 triliun.
"Dengan penunjukan ini Nasa dan partner terpilih akan menyelesaikan misi pertama pengiriman astronot ke Bulan di abad 21. Kami juga melangkah lebih maju dalam kesetaraan perempuan dan eksplorasi jangka panjang ruang angkasa," ujar Kathy Lueder, Assocuate Administrator for Human Expolrations and Operation Mission Directorate NASA.
Sementara SpaceX dikutip situs resmi NASA disebutkan telah bekerja dengan para ahli di NASA. Mereka juga diwajibkan untuk menyerahkan desain pesawat ruang angkasa mereka yang akan didaratkan di Bulan. Pesawat ruang angkasa buatan SpaceX itu diwajibkan memenuhi standar yang ditetapkan NASA seperti keamanan, teknis medis, mekanikal, dan area teknis kesehatan.
"Ini adalah masa-masa yang membanggakan buat NASA terutama tim Artemis. Saat program Apollo dulu, kami berhasil membuktikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kali ini kami akan mengirimkan astronot kami ke BUlan untuk eksplorasi area baru untuk jangka waktu yang lama," ujar Lisa Watson-Morgan, Program Manager for HLS di Marshall Space Flight Center NAsA, Hunstville, Alabama.
(wsb)
tulis komentar anda