Peneliti Beberkan Penyebab Sebagian Besar Sungai di Bumi Mengering
Minggu, 20 Juni 2021 - 14:04 WIB
JAKARTA - Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan setidaknya lebih dari 50 persen sungai di seluruh dunia berhenti mengalir setidaknya satu hari per tahun. Ini harus menjadi peratian karena bisa menimbulkan efek jangka panjang yang luas.
Di iklim yang lebih dingin, sungai dapat membeku untuk sementara dan di iklim yang lebih hangat air dapat menguap sehingga aliran sungai terhenti. Di Australia, misalnya, 70 persen sungai dianggap tidak mengalir sepanjang hari.
Ini adalah pertama kalinya para peneliti mencoba memetakan semua saluran air non-abadi di dunia, dan ternyata ada di mana-mana. Lebih dari setengah sungai di dunia berhenti mengalir di beberapa titik dalam setahun.
"Sungai dan aliran air yang tidak abadi adalah ekosistem yang sangat berharga karena merupakan rumah bagi banyak spesies berbeda yang disesuaikan dengan siklus ada dan tidaknya air," kata ekohidrologi Mathis Messager dari McGill University di Kanada seperti dikutip Science Alert, Minggu (20/6/2021).
Sungai-sungai ini dapat menyediakan sumber air dan makanan yang penting bagi manusia dan mereka memainkan peran penting dalam mengendalikan kualitas air. "Banyak dari sungai ini salah urus atau tidak dikelola dengan baik dan diabaikan pemerintah setempat begitu saja," kata Messager.
Sungai terputus-putus dan aliran sesaat bergabung untuk menciptakan saluran air yang jauh lebih besar, yang merupakan sumber utama air tawar di seluruh dunia. Hulu membantu menjebak air banjir, mengisi ulang air tanah, mengurangi polusi, dan menyediakan habitat penting bagi flora dan fauna.
Selama 50 tahun terakhir, pemanasan global dan perubahan lahan telah menghentikan aliran sungai . Bahkan sebagian Sungai Nil di Mesir, Indus di Asia, Sungai Kuning di China, dan Sungai Colorado di Amerika Utara sudah mulai berhenti mengalir.
Di iklim yang lebih dingin, sungai dapat membeku untuk sementara dan di iklim yang lebih hangat air dapat menguap sehingga aliran sungai terhenti. Di Australia, misalnya, 70 persen sungai dianggap tidak mengalir sepanjang hari.
Ini adalah pertama kalinya para peneliti mencoba memetakan semua saluran air non-abadi di dunia, dan ternyata ada di mana-mana. Lebih dari setengah sungai di dunia berhenti mengalir di beberapa titik dalam setahun.
"Sungai dan aliran air yang tidak abadi adalah ekosistem yang sangat berharga karena merupakan rumah bagi banyak spesies berbeda yang disesuaikan dengan siklus ada dan tidaknya air," kata ekohidrologi Mathis Messager dari McGill University di Kanada seperti dikutip Science Alert, Minggu (20/6/2021).
Sungai-sungai ini dapat menyediakan sumber air dan makanan yang penting bagi manusia dan mereka memainkan peran penting dalam mengendalikan kualitas air. "Banyak dari sungai ini salah urus atau tidak dikelola dengan baik dan diabaikan pemerintah setempat begitu saja," kata Messager.
Sungai terputus-putus dan aliran sesaat bergabung untuk menciptakan saluran air yang jauh lebih besar, yang merupakan sumber utama air tawar di seluruh dunia. Hulu membantu menjebak air banjir, mengisi ulang air tanah, mengurangi polusi, dan menyediakan habitat penting bagi flora dan fauna.
Selama 50 tahun terakhir, pemanasan global dan perubahan lahan telah menghentikan aliran sungai . Bahkan sebagian Sungai Nil di Mesir, Indus di Asia, Sungai Kuning di China, dan Sungai Colorado di Amerika Utara sudah mulai berhenti mengalir.
tulis komentar anda