Tak Rela Rakyatnya Tumbang, Thailand Tetap Campurkan Vaksin Covid-19

Rabu, 14 Juli 2021 - 15:13 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona. FOTO/ Ist
JAKARTA - Organisasi Kesehata Dunia WHO melarang mencampur merek vaksin untuk 1 orang, namun Pemerintah Thailand kemarin ngotot untuk mencampur dua dosis vaksin yang berbeda untuk menurunkan angka infeksi Covid-19.

WHO menegaskan bahwa tidak ada data yang solid dan memadai untuk membuktikan bahwa campuran dua vaksin yang berbeda efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Seperti dilansir dari AFP, Namun, kepala virologi Thailand, Yong Poovorawan, mengatakan bahwa mencampur vaksin yang tidak aktif seperti Sinovac dengan vaksin vektor virus seperti AstraZeneca dapat memberikan 'efek perlindungan' secepat enam minggu.



Langkah itu terlihat lebih cepat daripada efek penggunaan dosis ketiga yang membutuhkan waktu 12 minggu untuk memberikan perlindungan

"Kita tidak bisa menunggu 12 minggu (efek dosis ketiga) ketika negara dihadapkan pada situasi pahit seperti ini," katanya.

Thailand telah mencatat lebih dari 353.700 kasus dan 2.847 kematian akibat Covid-19 sejauh ini.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More