Anda Salah Jika Beranggapan Tanaman Ganja Aslinya Berasal dari Aceh
Sabtu, 17 Juli 2021 - 17:03 WIB
JAKARTA - Patut diketahui, tanaman ganja tumbuh subur di Daerah Istimewa Aceh sehingga banyak sekali ladang ganja yang tersebar di area pegunungan. Namun patut diketahui kalau tanaman ganja aslinya ternyata bukan dari Aceh.
Penelitian genetik terbaru mengungkapkan bahwa tanaman ganja berasal dari China. Ini terungkap dari hasil penelitian 80 genom dan jenis dari China paling mirip dari ganja yang dibudidayakan lebih dari 12.000 tahun yang lalu.
Studi tersebut dilakukan terhadap seluruh genom tanaman ganja menunjukkan bahwa ganja pertama kali ada pada awal zaman Neolitik di wilayah China modern dekat perbatasannya dengan Kazakhstan dan Kirgistan. Dari sana kemudian menyebar sebagai varietas yang berbeda di seluruh dunia.
Luca Fumagalli, ahli genetika di University of Lausanne di Swiss, kepada Live Science mengatakan, karena tanaman ganja begitu tersebar luas sekarang, ada banyak perdebatan ilmiah tentang dari mana asalnya yang mencakup Asia Barat, Asia Tengah dan China utara.
"Orang-orang mengira wilayah itu lebih ke arah Asia Tengah, sebagian besar karena ada banyak tanaman ganja liar di sepanjang jalan di sana," katanya. Tetapi data pengamatan ini pada dasarnya bertentangan dengan apa yang kami dapatkan dari analisis genomik.
Fumagalli mengatakan studi genetik mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa semua tanaman ganja yang hidup saat ini adalah keturunan dari tanaman yang didomestikasi di wilayah asli, dan bahwa nenek moyang liar Cannabis sativa mungkin sekarang sudah punah.
"Studi kami memberikan wawasan baru tentang penyebaran global tanaman dengan produk struktural dan biokimia yang berbeda," tulis para peneliti.
Penelitian genetik baru ini dimaksudkan sebagai sumber daya untuk penelitian medis dan pertanian tentang ganja . "Asia Timur telah terbukti menjadi hotspot kuno domestikasi yang penting untuk beberapa spesies tanaman, termasuk beras, broomcorn dan millet buntut rubah, kedelai, foxnut, aprikot, dan persik," katanya.
Penelitian genetik terbaru mengungkapkan bahwa tanaman ganja berasal dari China. Ini terungkap dari hasil penelitian 80 genom dan jenis dari China paling mirip dari ganja yang dibudidayakan lebih dari 12.000 tahun yang lalu.
Studi tersebut dilakukan terhadap seluruh genom tanaman ganja menunjukkan bahwa ganja pertama kali ada pada awal zaman Neolitik di wilayah China modern dekat perbatasannya dengan Kazakhstan dan Kirgistan. Dari sana kemudian menyebar sebagai varietas yang berbeda di seluruh dunia.
Luca Fumagalli, ahli genetika di University of Lausanne di Swiss, kepada Live Science mengatakan, karena tanaman ganja begitu tersebar luas sekarang, ada banyak perdebatan ilmiah tentang dari mana asalnya yang mencakup Asia Barat, Asia Tengah dan China utara.
"Orang-orang mengira wilayah itu lebih ke arah Asia Tengah, sebagian besar karena ada banyak tanaman ganja liar di sepanjang jalan di sana," katanya. Tetapi data pengamatan ini pada dasarnya bertentangan dengan apa yang kami dapatkan dari analisis genomik.
Fumagalli mengatakan studi genetik mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa semua tanaman ganja yang hidup saat ini adalah keturunan dari tanaman yang didomestikasi di wilayah asli, dan bahwa nenek moyang liar Cannabis sativa mungkin sekarang sudah punah.
"Studi kami memberikan wawasan baru tentang penyebaran global tanaman dengan produk struktural dan biokimia yang berbeda," tulis para peneliti.
Penelitian genetik baru ini dimaksudkan sebagai sumber daya untuk penelitian medis dan pertanian tentang ganja . "Asia Timur telah terbukti menjadi hotspot kuno domestikasi yang penting untuk beberapa spesies tanaman, termasuk beras, broomcorn dan millet buntut rubah, kedelai, foxnut, aprikot, dan persik," katanya.
(ysw)
tulis komentar anda