Banjir Belum Surut, Kota Dunhuang Hilang Terbungkus Badai Pasir
Selasa, 27 Juli 2021 - 21:14 WIB
BEIJING - Bencana banjir wilayah provinsi Henan, China bagian tengah belum juga hilang, kini sebuah rekaman video menunjukkan kota Dunhuang di China menghilang d i balik awan pasir setinggi lebih dari 91 meter yang datang dari arah Gurun Gobi pada hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari Daily Selasa (27/7/2021), Rekaman itu dilakukan oleh seorang warga yang membagikan video tersebut melalui Twitter. BACA JUGA - Ahli Pastikan Gangguan Jiwa Adalah Efek Nyata Pandemi COVID-19
Dalam rekaman itu, kota itu menghilang saat badai pasir bergerak perlahan menuju Dunhuang.
Polisi harus menutup jalan utama dan meminta pengguna jalan ke area layanan setelah jarak pandang terbatas kurang dari enam meter.
South China Morning Post melaporkan bahwa badai melanda sekitar pukul 3 sore waktu setempat.
Dunhuang dikenal memiliki cuaca yang berdebu. Juni lalu, warga kota Hotan di China bagian barat mengalami masalah serupa.
Sebelumnya Ibu kota provinsi Zhengzhou paling parah terkena dampak hujan paling lebat dalam 1.000 tahun tersebut.
Di kota Zhengzhou dengan lebih dari 12 juta jiwa di tepi Sungai Kuning itu terdapat 12 orang tewas akibat banjir.
“Sekitar 100.000 orang telah dievakuasi ke zona aman,” ungkap pejabat pemerintah, dilansir kantor berita resmi Xinhua.
Kehidupan jutaan orang di Henan telah berubah sejak akhir pekan di musim hujan yang luar biasa derat itu. Sejumlah sungai meluap di lembah Sungai Kuning yang luas.
Seperti dilansir dari Daily Selasa (27/7/2021), Rekaman itu dilakukan oleh seorang warga yang membagikan video tersebut melalui Twitter. BACA JUGA - Ahli Pastikan Gangguan Jiwa Adalah Efek Nyata Pandemi COVID-19
Dalam rekaman itu, kota itu menghilang saat badai pasir bergerak perlahan menuju Dunhuang.
Polisi harus menutup jalan utama dan meminta pengguna jalan ke area layanan setelah jarak pandang terbatas kurang dari enam meter.
South China Morning Post melaporkan bahwa badai melanda sekitar pukul 3 sore waktu setempat.
Dunhuang dikenal memiliki cuaca yang berdebu. Juni lalu, warga kota Hotan di China bagian barat mengalami masalah serupa.
Sebelumnya Ibu kota provinsi Zhengzhou paling parah terkena dampak hujan paling lebat dalam 1.000 tahun tersebut.
Di kota Zhengzhou dengan lebih dari 12 juta jiwa di tepi Sungai Kuning itu terdapat 12 orang tewas akibat banjir.
“Sekitar 100.000 orang telah dievakuasi ke zona aman,” ungkap pejabat pemerintah, dilansir kantor berita resmi Xinhua.
Kehidupan jutaan orang di Henan telah berubah sejak akhir pekan di musim hujan yang luar biasa derat itu. Sejumlah sungai meluap di lembah Sungai Kuning yang luas.
(wbs)
tulis komentar anda