Arkeolog Temukan Kapal Kuno Berusia 2.200 Tahun di Laut Mesir

Sabtu, 31 Juli 2021 - 16:16 WIB
Kapal itu ditemukan di bawah sedimen laut sedalam 5 meter. Diperlukan sonar canggih untuk menemukan kapal itu. Foto: Christoph Gerigk ©FranckGoddio/Hilti Foundation
KAIRO - Para arkeolog telah menemukan bangkai kapal Mesir kuno berusia 2.200 tahun yang tenggelam setelah dihantam balok raksasa dari kuil Amun yang terkenal. Kapal itu ditemukan di bawah Laut Mediterania di Thonis-Heracleion, Mesir.

Kapal kuno itu disebut galai cepat, sejenis kapal dengan layar besar yang bisa melaju dengan kecepatan tinggi dibantu oleh tim pendayung. Galai cepat yang baru ditemukan memiliki panjang 82 kaki (25 meter) dengan lunas datar, fitur yang biasa ditemukan di antara kapal kuno yang mengarungi Sungai Nil.





"Kapal itu tenggelam setelah terkena balok besar dari kuil Amun yang hancur total dalam peristiwa bencana alam di abad kedua SM," kata tim arkeolog dalam sebuah pernyataan email yang dirilis oleh European Institute for Underwater Archaeology seperti dikutip Live Science, Sabtu (31/7/2021).

Presiden Institut Arkeologi Bawah Air Eropa, Franck Goddio mengatakan, penemuan kapal cepat dari periode sebelum masehi merupakan hal yang sangat langka. Kapal itu dibangun dengan teknik mortise-and-tenon. Tidak jelas kargo apa, jika ada, yang dibawa galai itu ketika tenggelam.

Di lokasi penemuan kapal itu, para arkeolog juga menemukan tanah pemakaman yang telah digunakan sejak 2.400 tahun yang lalu. Tim menemukan tembikar yang dihias dengan rumit, termasuk satu bagian yang tampaknya memiliki gambar ombak.

Para arkeolog juga menemukan jimat emas yang menggambarkan Bes, dewa Mesir yang dikaitkan dengan kelahiran dan kesuburan. Orang Mesir kuno terkadang menggunakan gambar dewa untuk melindungi anak kecil dan wanita yang melahirkan.



Tanah pemakaman ditutupi dengan tumulus besar, tumpukan batu yang biasa digunakan di dunia kuno untuk menandai lokasi pemakaman.

Kota kuno tempat penemuan itu dikenal sebagai Thonis-Heracleion. Serangkaian gempa bumi mengakibatkan kota itu secara bertahap tenggelam ke dasar laut.

Kota ini berkembang pada saat banyak orang Yunani datang ke Mesir dan membawa tradisi budaya mereka. Pada 332 SM, Alexander Agung menaklukkan Mesir dan garis penguasa yang diturunkan dari salah satu jenderalnya akan memerintah Mesir selama tiga abad.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More