Fenomena Ekuinoks September Terjadi Hari ini, Apa Itu?
Kamis, 23 September 2021 - 15:24 WIB
JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan, pada hari ini (Kamis, 23 September 2021), terjadi fenomena Ekuinoks yang dapat terlihat di Indonesia. Fenomena ini terjadi tepatnya pukul 02.20 WIB/03.20 WITA/04.20 WIT.
Ekuinoks menjadi salah satu fenomena astronomis yang terjadi di pekan ketiga bulan September 2021.
Menurut penuturan Peneliti Pusat Sains dan Antariksa LAPAN Andi Pangerang, Ekuinoks September merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dalam perjalanan tahunan dari belahan utara menuju ke selatan.
Ekuinoks September dikenal juga sebagai ekuinoks musim gugur atau autumnal equinox di belahan utara dan ekuinoks musim semi atau vernal equinox di belahan selatan.
“Jika ditinjau dari pengamatan tata surya di luar bumi, posisi sumbu rotasi bumi tegak lurus terhadap sinar matahari ke bumi,” kata Andi dikutip dari laman Edukasi Sains LAPAN , Kamis (23/9)
Hal ini mengakibatkan batas siang-malam di setiap permukaan bumi akan berimpit dengan garis bujur bumi. Sehingga menyebabkan siang dan malam nyaris sama, walau kenyataannya tidak tepat 12 jam karena dipengaruhi oleh pembiasan atmosfer.
Bagi pengamat yang berada di garis khatulistiwa, matahari akan tampak berada tepat di atas kepala saat tengah hari.
Ekuinoks menjadi salah satu fenomena astronomis yang terjadi di pekan ketiga bulan September 2021.
Menurut penuturan Peneliti Pusat Sains dan Antariksa LAPAN Andi Pangerang, Ekuinoks September merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dalam perjalanan tahunan dari belahan utara menuju ke selatan.
Ekuinoks September dikenal juga sebagai ekuinoks musim gugur atau autumnal equinox di belahan utara dan ekuinoks musim semi atau vernal equinox di belahan selatan.
“Jika ditinjau dari pengamatan tata surya di luar bumi, posisi sumbu rotasi bumi tegak lurus terhadap sinar matahari ke bumi,” kata Andi dikutip dari laman Edukasi Sains LAPAN , Kamis (23/9)
Hal ini mengakibatkan batas siang-malam di setiap permukaan bumi akan berimpit dengan garis bujur bumi. Sehingga menyebabkan siang dan malam nyaris sama, walau kenyataannya tidak tepat 12 jam karena dipengaruhi oleh pembiasan atmosfer.
Bagi pengamat yang berada di garis khatulistiwa, matahari akan tampak berada tepat di atas kepala saat tengah hari.
tulis komentar anda