Bakteri Misterius Salmonella Serang 35 Negara Bagian AS
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 00:03 WIB
NEW YORK - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan kemarin bahwa mereka sedang menyelidiki penyebab wabah bakteri Salmonella yang menyebabkan 419 orang di 35 negara bagian jatuh sakit.
Seperti dilansir dari Kantor berita United Press International Jumat (1/10/2021), melaporkan pejabat kesehatan masyarakat belum mengaitkan penyakit ini dengan makanan tertentu dan meminta masyarakat untuk membantu melacak penyebab terjadinya.
Dari ratusan pasien, 66 di antaranya dirawat di rumah sakit. CDC mengatakan badan tersebut mulai menerima laporan tentang individu yang jatuh sakit dengan bakteri salmonella pada 30 Agustus dan mencapai puncaknya menjadi 25 kasus sehari pada akhir Agustus dan awal September.
Gejala Salmonella termasuk diare, demam, muntah, kekeringan pada mulut dan tenggorokan dan pusing.
CDC mengatakan gejala biasanya mulai enam jam setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Kebanyakan pasien sembuh tanpa pengobatan antara empat sampai tujuh hari setelah tertular bakteri tersebut.
Anak-anak di bawah usia lima tahun, orang tua berusia 65 tahun ke atas serta mereka yang memiliki sistem kekebalan rendah lebih mungkin mengalami gejala yang parah.
Seperti dilansir dari Kantor berita United Press International Jumat (1/10/2021), melaporkan pejabat kesehatan masyarakat belum mengaitkan penyakit ini dengan makanan tertentu dan meminta masyarakat untuk membantu melacak penyebab terjadinya.
Dari ratusan pasien, 66 di antaranya dirawat di rumah sakit. CDC mengatakan badan tersebut mulai menerima laporan tentang individu yang jatuh sakit dengan bakteri salmonella pada 30 Agustus dan mencapai puncaknya menjadi 25 kasus sehari pada akhir Agustus dan awal September.
Gejala Salmonella termasuk diare, demam, muntah, kekeringan pada mulut dan tenggorokan dan pusing.
CDC mengatakan gejala biasanya mulai enam jam setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Kebanyakan pasien sembuh tanpa pengobatan antara empat sampai tujuh hari setelah tertular bakteri tersebut.
Anak-anak di bawah usia lima tahun, orang tua berusia 65 tahun ke atas serta mereka yang memiliki sistem kekebalan rendah lebih mungkin mengalami gejala yang parah.
(wbs)
tulis komentar anda