Satelit Pemburu Asteroid Pengancam Bumi Akan Diluncurkan 2026
Jum'at, 26 November 2021 - 11:02 WIB
JAKARTA - Satelit NASA yang dirancang untuk berburu asteroid dan komet yang berpotensi membahayakan bumi mulai dibuat. Teleskop ruang angkasa Surveyor Near-Earth Object (NEO) ini masuk ke fase pengembangan berikutnya dan siap diluncurkan pada tahun 2026.
Mike Kelley, ilmuwan program NEO Surveyor di Markas Besar NASA di Washington DC mengatakan, NEO akan memiliki kemampuan untuk mempercepat NASA dalam menemukan asteroid dan komet yang dapat menimbulkan bahaya bagi Bumi.
"NEO dirancang untuk menemukan 90% asteroid berukuran 140 meter atau lebih besar dalam satu dekade setelah diluncurkan," kata Mike Kelley seperti dikutip Live SCience, Jumat (26/11/2021).
NEO Surveyor akan meluncurkan ke Bumi-matahari Lagrange Point-1, tempat yang stabil secara gravitasi di ruang angkasa sekitar 930.000 mil (1,5 juta km) dari Bumi. Kemudian surveyor itu akan menggunakan teleskop selebar 50 cm untuk berburu NEO yang berpotensi berbahaya dalam cahaya inframerah.
"Dengan mencari NEO yang lebih dekat ke arah matahari, NEO Surveyor akan membantu para astronom menemukan bahaya benturan yang bisa mendekati Bumi dari langit siang hari," kata peneliti utama NEO Surveyor Amy Mainzer, yang berbasis di University of Arizona, dalam pernyataan yang sama.
NEO Surveyor juga akan secara signifikan meningkatkan kemampuan NASA untuk menentukan ukuran dan karakteristik spesifik dari NEO yang baru ditemukan dengan menggunakan cahaya inframerah. "Ini akan melengkapi pengamatan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh observatorium dan radar berbasis darat," kata Mainzer.
NEO Surveyor memiliki sejarah perkembangan yang panjang. Ini didasarkan pada misi Near-Earth Object Camera (NEOCam), yang diajukan ke NASA beberapa kali sebagai misi ilmu planet selama 15 tahun terakhir tetapi tidak pernah dipilih.
Akhirnya, pada akhir 2019, NASA mengumumkan bahwa NEO Surveyor akan diluncurkan tetapi bukan sebagai misi ilmu planet. NEO Surveyor akan menelan biaya antara USD500 juta dan USD600 juta, dengan dana yang berasal dari program pertahanan planet NASA , Space News melaporkan.
NEO Surveyor adalah langkah lanjutan untuk misi asteroid lain, yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART). DART, yang dijadwalkan untuk diluncurkan November ini, akan menabrakkan satelit ke bulan dari asteroid Didymos dalam uji strategi "penabrak kinetik" defleksi asteroid.
Teleskop di Bumi ini akan mengukur seberapa besar dampaknya menggerakkan batu ruang angkasa. Dan penyelidikan kecil Eropa bernama Hera, yang dijadwalkan untuk diluncurkan ke sistem Didymos pada tahun 2024, akan mempelajari efeknya dari dekat.
Mike Kelley, ilmuwan program NEO Surveyor di Markas Besar NASA di Washington DC mengatakan, NEO akan memiliki kemampuan untuk mempercepat NASA dalam menemukan asteroid dan komet yang dapat menimbulkan bahaya bagi Bumi.
"NEO dirancang untuk menemukan 90% asteroid berukuran 140 meter atau lebih besar dalam satu dekade setelah diluncurkan," kata Mike Kelley seperti dikutip Live SCience, Jumat (26/11/2021).
NEO Surveyor akan meluncurkan ke Bumi-matahari Lagrange Point-1, tempat yang stabil secara gravitasi di ruang angkasa sekitar 930.000 mil (1,5 juta km) dari Bumi. Kemudian surveyor itu akan menggunakan teleskop selebar 50 cm untuk berburu NEO yang berpotensi berbahaya dalam cahaya inframerah.
"Dengan mencari NEO yang lebih dekat ke arah matahari, NEO Surveyor akan membantu para astronom menemukan bahaya benturan yang bisa mendekati Bumi dari langit siang hari," kata peneliti utama NEO Surveyor Amy Mainzer, yang berbasis di University of Arizona, dalam pernyataan yang sama.
NEO Surveyor juga akan secara signifikan meningkatkan kemampuan NASA untuk menentukan ukuran dan karakteristik spesifik dari NEO yang baru ditemukan dengan menggunakan cahaya inframerah. "Ini akan melengkapi pengamatan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh observatorium dan radar berbasis darat," kata Mainzer.
NEO Surveyor memiliki sejarah perkembangan yang panjang. Ini didasarkan pada misi Near-Earth Object Camera (NEOCam), yang diajukan ke NASA beberapa kali sebagai misi ilmu planet selama 15 tahun terakhir tetapi tidak pernah dipilih.
Akhirnya, pada akhir 2019, NASA mengumumkan bahwa NEO Surveyor akan diluncurkan tetapi bukan sebagai misi ilmu planet. NEO Surveyor akan menelan biaya antara USD500 juta dan USD600 juta, dengan dana yang berasal dari program pertahanan planet NASA , Space News melaporkan.
NEO Surveyor adalah langkah lanjutan untuk misi asteroid lain, yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART). DART, yang dijadwalkan untuk diluncurkan November ini, akan menabrakkan satelit ke bulan dari asteroid Didymos dalam uji strategi "penabrak kinetik" defleksi asteroid.
Teleskop di Bumi ini akan mengukur seberapa besar dampaknya menggerakkan batu ruang angkasa. Dan penyelidikan kecil Eropa bernama Hera, yang dijadwalkan untuk diluncurkan ke sistem Didymos pada tahun 2024, akan mempelajari efeknya dari dekat.
(ysw)
tulis komentar anda