Gletser Himalaya Mencair Cepat, Peneliti Minta Negara-negara Asia Waspada
Selasa, 21 Desember 2021 - 19:39 WIB
ALASKA - Sebuah penelitian telah menemukan bahwa pencairan gletser di Pegunungan Himalaya telah meningkat 10 kali lipat selama beberapa dekade terakhir, menimbulkan ancaman bagi sumber daya air bagi jutaan orang di kawasan Asia.
Seperti dilansir dari dikutip dari Phys, Selas (21/12/2021), studi yang dipimpin oleh University of Leeds, mengungkapkan bahwa gletser Himalaya mencair pada tingkat 'luar biasa', jauh melebihi tingkat hilangnya gletser di bagian lain dunia.
“Temuan kami dengan jelas menunjukkan bahwa es sekarang menghilang dari gletser Himalaya pada tingkat setidaknya 10 kali lebih tinggi dari tingkat rata-rata selama berabad-abad terakhir. Lonjakan dimulai dalam beberapa dekade terakhir, sejalan dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” kata penulis utama studi tersebut, Dr. Jonathan Carrivic.
Studi ini membandingkan gletser saat ini dengan 14.798 gletser Himalaya selama Zaman Es Kecil, yaitu sekitar 400 hingga 700 tahun yang lalu.
Pegunungan Himalaya, sering disebut sebagai 'Kutub Ketiga' memiliki konsentrasi es glasial terbesar ketiga di dunia setelah Antartika dan Arktik.
Sementara itu, rekan penulis studi tersebut, Dr. Simon Cook mengatakan orang-orang di kawasan Asia sudah melihat perubahan di luar apa yang telah disaksikan selama berabad-abad karena penipisan gletser menciptakan kekhawatiran tentang keberlanjutan pasokan air.
“Penelitian ini memberikan konfirmasi terbaru bahwa perubahan semakin cepa t, sehingga berdampak besar pada seluruh negara kawasan Asia,” kata Cook.
Seperti dilansir dari dikutip dari Phys, Selas (21/12/2021), studi yang dipimpin oleh University of Leeds, mengungkapkan bahwa gletser Himalaya mencair pada tingkat 'luar biasa', jauh melebihi tingkat hilangnya gletser di bagian lain dunia.
“Temuan kami dengan jelas menunjukkan bahwa es sekarang menghilang dari gletser Himalaya pada tingkat setidaknya 10 kali lebih tinggi dari tingkat rata-rata selama berabad-abad terakhir. Lonjakan dimulai dalam beberapa dekade terakhir, sejalan dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” kata penulis utama studi tersebut, Dr. Jonathan Carrivic.
Studi ini membandingkan gletser saat ini dengan 14.798 gletser Himalaya selama Zaman Es Kecil, yaitu sekitar 400 hingga 700 tahun yang lalu.
Pegunungan Himalaya, sering disebut sebagai 'Kutub Ketiga' memiliki konsentrasi es glasial terbesar ketiga di dunia setelah Antartika dan Arktik.
Sementara itu, rekan penulis studi tersebut, Dr. Simon Cook mengatakan orang-orang di kawasan Asia sudah melihat perubahan di luar apa yang telah disaksikan selama berabad-abad karena penipisan gletser menciptakan kekhawatiran tentang keberlanjutan pasokan air.
“Penelitian ini memberikan konfirmasi terbaru bahwa perubahan semakin cepa t, sehingga berdampak besar pada seluruh negara kawasan Asia,” kata Cook.
(wbs)
tulis komentar anda