Gunung Berapi di Galapagos Meletus, Muntahkan Lahar dan Abu Vulkanik Setinggi 3 Km
Sabtu, 08 Januari 2022 - 08:16 WIB
QUITO - Gunung Berapi tertinggi di Pulau Isabela, Kepulauan Galapagos, Ekuador , meletus dan memuntahkan lahar panas ke seluruh penjuru pulau tak berpenghuni itu. Letusan dahsyat gunung setinggi 1.701 meter di atas permukaan laut itu mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik sejauh 3.793 meter.
Menurut Institut Geofisika Ekuador, dikutip SINDOnews dari laman huffpost, Sabtu (8/1/2022), gunung di Pulau Isabela meletus Jumat 7 Januari 2022 dan memuntahkan lava ke seluruh penjuru sisi pulau. Awan panas dan debu terlontar ribuan meter di atas Samudra Pasifik. (Baca juga; Merapi Meletus, Muntahkan Lava Pijar dan Wedus Gembel )
Komite Operasi Darurat Ekuador mengatakan letusan gunung berapi di Pulau Isabela, yang merupakan pulau terbesar di rantai Galapagos, tidak menimbulkan risiko bagi manusia atau spesies satwa di sana. Daerah berpenduduk terletak di seberang pulau, sebab jarak gunung berapi ini hampir 1.000 kilometer dari daratan Amerika Selatan.
Namun Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, ada delapan orang, termasuk penjaga taman nasional dan ilmuwan. Mereka sedang melakukan penelitian pada iguana merah muda yang hidup di lereng gunung berapi dan sudah dievakuasi dari daerah tersebut. (Baca juga; Mengungkap Jejak Setan Usai Gunung Berapi Meletus di Italia )
Dewan Pemerintah Galapagos mengatakan komite darurat akan terus memantau gunung berapi untuk melihat ke arah mana aliran lava. Gambar yang diambil dari jauh dan diedarkan oleh pemerintah menunjukkan lava pijar menembus kegelapan sebelum fajar. Gunung berapi terakhir meletus pada tahun 2015.
Menurut Institut Geofisika Ekuador, dikutip SINDOnews dari laman huffpost, Sabtu (8/1/2022), gunung di Pulau Isabela meletus Jumat 7 Januari 2022 dan memuntahkan lava ke seluruh penjuru sisi pulau. Awan panas dan debu terlontar ribuan meter di atas Samudra Pasifik. (Baca juga; Merapi Meletus, Muntahkan Lava Pijar dan Wedus Gembel )
Komite Operasi Darurat Ekuador mengatakan letusan gunung berapi di Pulau Isabela, yang merupakan pulau terbesar di rantai Galapagos, tidak menimbulkan risiko bagi manusia atau spesies satwa di sana. Daerah berpenduduk terletak di seberang pulau, sebab jarak gunung berapi ini hampir 1.000 kilometer dari daratan Amerika Selatan.
Namun Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, ada delapan orang, termasuk penjaga taman nasional dan ilmuwan. Mereka sedang melakukan penelitian pada iguana merah muda yang hidup di lereng gunung berapi dan sudah dievakuasi dari daerah tersebut. (Baca juga; Mengungkap Jejak Setan Usai Gunung Berapi Meletus di Italia )
Dewan Pemerintah Galapagos mengatakan komite darurat akan terus memantau gunung berapi untuk melihat ke arah mana aliran lava. Gambar yang diambil dari jauh dan diedarkan oleh pemerintah menunjukkan lava pijar menembus kegelapan sebelum fajar. Gunung berapi terakhir meletus pada tahun 2015.
(wib)
tulis komentar anda