Mengungkap Jejak Setan Usai Gunung Berapi Meletus di Italia

Selasa, 04 Januari 2022 - 09:13 WIB
loading...
Mengungkap Jejak Setan Usai Gunung Berapi Meletus di Italia
Para peneliti berhasil mengungkap jejak setan yang berasal dari ratusan ribu tahun lalu yang tercetak pada jalur mendaki gunung berapi di Italia. Foto/Science Alert
A A A
MILAN - Para peneliti berhasil mengungkap 'jejak setan' yang berasal dari ratusan ribu tahun lalu yang tercetak pada jalur mendaki gunung berapi di Italia. Berdasarkan penelitian radiokarbon, jejak itu diperkirakan cetakan kaki manusia Neanderthal dari sekitar 350.000 tahun lalu.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (4/1/2022), jejak kaki misterius itu berada di dekat Roccamonfina, gunung berapi yang sudah punah di Italia selatan. Sejak tahun 2001, para peneliti telah berusaha mengungkap misteri jejak kaki tersebut.



Selama beberapa tahun terakhir, banyak ekspedisi telah memberikan pengukuran terperinci pada total 67 jejak yang ditinggalkan oleh gesekan kaki dan tangan yang terbagi dalam tiga jalur berbeda yang menjauh dari puncak gunung.



Penanggalan radiometrik dan geologis dari berbagai strata batuan telah menetapkan bahwa jejak tersebut masuk ke dalam abu lembut yang tersisa setelah letusan sekitar 350.000 tahun yang lalu. Ini juga menjadikannya sebagai jejak kaki manusia tertua yang pernah ada.

Peneliti berasumsi bahwa jejak kaki yang ditinggalkan itu milik Neanderthal. "Kami telah memutuskan untuk mempertahankan atribusi ke spesies tertentu," kata pemimpin peneliti Adolfo Panarello kepada Michael Marshall dari New Scientist.

Mengungkap Jejak Setan Usai Gunung Berapi Meletus di Italia


Diperkirakan, sekelompok manusia kuno ini berusaha melewati debu vulkanik usai letusan gunung berapi ratusan ribu tahun lalu. Peneliti sendiri masih menyelidiki apakah mereka sedang menyelamatkan diri usai letusan atau tidak.

Karenda berdasarkan jejak kaki tersebut, mereka hanya berjalan santai dengan kecepatan sekitar 1 meter perdetik. Spesies ini melangkah di material yang baru saja dingin sekitar 50 derajat celcius atau beberapa jam setelah letusan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3284 seconds (0.1#10.140)